Saham BBCA Diobral Asing, 2 Sekuritas Ini Sarankan Serok
- UBS Sekuritas Indonesia menjadi broker terbesar yang melepas saham ini dengan total Rp173,2 miliar. Kendati begitu, ada juga akumulasi investor terhadap saham BBCA di tengah penurunan harga pada perdagangan kemarin.
Bursa Saham
JAKARTA – Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada perdagangan Kamis, 19 Desember 2024, terpantau mengalami pelemahan yang lumayam dalam. Namun, situasi ini membuka peluang bagi investor untuk mendapatkan saham emiten ini pada harga yang lebih rendah.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada penutupan perdagangan kemarin, saham BBCA mengalami pelemahan 1,28% ke Rp9.675 per saham. Penurunan tajam ini diakibatkan oleh aliran net sell asing yang begitu yakni mencapai Rp348 miliar.
Sementara itu, UBS Sekuritas Indonesia menjadi broker terbesar yang melepas saham ini dengan total Rp173,2 miliar. Ini diikuti oleh CLSA Sekuritas yang melego saham ini sebesar Rp149,6 miliar dan Verdhana Sekuritas sebesar Rp118,2 miliar.
- Peluang dan Tantangan JPFA dalam Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia
- OpenAI Luncurkan Fitur Panggilan Telepon Gratis 15 Menit ke ChatGPT
- Melihat Proyek Pembangunan Flyover Kota Podomoro Tenjo
Kendati demikian, MNC Sekuritas dalam ulasan untuk perdagangan 20 Desember menjelaskan BBCA terkoreksi 1,28% ke 9.675 disertai dengan munculnya volume pembelian. Ini menandakan pasar merespons positif penuruna harga saham bank ini.
Hal tersebut tampak dari beberapa broker yang mengakamulasi saham ini di mana BCA Sekuritas melalukan transaksi di saham BBCA sebesar Rp77,1 miliar, diikuti CGS CIMB Sekuritas Indonesia dengan nilai Rp74,8 miliar dan Mirae Asset Sekuritas dengan transaksi Rp61 miliar.
“Kami perkirakan, posisi BBCA saat ini sedang berada di akhir wave (a) dari wave [y], sehingga koreksinya akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali,” ungkap MNC Sekuritas dalam risetnya pada Jumat, 20 Desember 2024.
Untuk itu, MNC Sekuritas menyarankan untuk membeli saham BBCA saat harga berada di kisaran Rp9.600 hingga Rp9.675, dengan target harga Rp9.875 hingga Rp10.100, dan menetapkan batasan kerugian di bawah Rp9.550.
Senada, Mandiri Sekuritas, melalui analisis teknikal untuk perdagangan Jumat, 20 Desember 2024, juga menjagokan saham BBCA untuk perdagangan harian. Mereka menetapkan target harga Rp10.000 dan menyarankan untuk membeli ketika harga saham melemah, dengan batasan kerugian jika saham menyentuh Rp9.600.
Dari sisi kinerja kuartal III-2024, emiten besandikan BBCA secara konsolidasi sukses mencetak kinerja positif hingga kuartal III-2024. Laba bersih mencapai Rp41,1 triliun, tumbuh 12,8% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Pertumbuhan ini didukung oleh ekspansi kredit yang solid di seluruh segmen, dengan total penyaluran kredit meningkat 14,5% YoY menjadi Rp877 triliun per September 2024. Hal ini mencerminkan kinerja perseroa yang tidak goyah di tengah fiuktuasi ekonomi.