Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta,   Selasa, 7 Juni 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

Saham BBNI hingga BBRI Top Losers LQ45 Ketika IHSG Amblas Lagi

  • IHSG sesi I kembali amblas lagi sebesar 0,45%. Saham BBNI dan BBRI menjadi top losers dalam Indeks LQ45.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukan pelemahan sebanyak 32,131 poin atau turun 0,45% ke level 7.172,93 pada perdagangan sesi I Selasa, 2 April 2024. Saham BBNI hingga BBRI menjadi top losers dalam Indeks LQ45.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham-saham blue chip yang tergabung dalam Indeks LQ45 juga turun sebesar 1,10% ke level 958,44. Pelemahan dua saham emiten perbankan plat merah itu juga tampak dari indeks sektor keuangan menjadi yang paling terpukul.

Berkenan dengan tiga besar saham top losers LQ45 ditempati oleh PT Mitra Pack Tbk (PTMP) turun 4,73% ke Rp141 per saham, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 4,22% ke Rp5.675 per saham, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 3,98% ke level Rp5.425 per saham. 

Sementara itu, dengan tiga besar saham top gainers LQ45 dihuni PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) naik 6,82% ke level Rp705 per saham, PT Harum Energy Tbk (HRUM) naik 3,69% ke level Rp1.405 per saham, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) naik 3,53% ke level Rp2.640 per saham. 

Selama sesi pertama, terjadi perdagangan sebanyak 9,16 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 5,62 triliun. Frekuensi perdagangan mencapai 654.461 kali transaksi. Dalam perdagangan tersebut, 241 saham mengalami kenaikan, 327 saham mengalami koreksi, dan 200 saham stagnan.

Terdapat lima sektor saham yang mengalami penurunan dengan sektor keuangan menjadi yang paling terpukul (-0,9%), diikuti oleh sektor infrastruktur (-0,3%), sektor properti (-0,1%), sektor teknologi (-0,1%), dan sektor kesehatan (-0,1%).

Sementara itu, Sektor transportasi mengalami kenaikan signifikan sebesar (1,3%), diikuti oleh sektor energi (0,7%), sektor barang baku (0,5%), sektor industri (0,1%), dan sektor barang konsumsi primer (0,1%).

Secara umum, indeks saham Asia mengalami kenaikan. Di Tokyo, Nikkei naik tipis 0,03%, sementara di Hong Kong, Hang Seng melonjak 2,3%. Di Shanghai, indeks saham menguat 0,03%, dan di Singapura, Strait Times meningkat 0,4%. Itu artinya IHSG menjadi satu-satunya indeks saham di wilayah Asia yang mengalami pelemahan. 

Rekomendasi Saham

Sebelumnya, pergerakan IHSG diproyeksikan oleh MNC Sekuritas masih akan mengalami pelemahan di kisaran support 7.099-7.045 dan resistance 7.396-7.454 pada perdagangan Selasa, 2 April 2024. 

MNC Sekuritas memberikan rekomendasi pembelian saham-saham blue chip emiten pertambangan yang termasuk dalam Indeks LQ45, seperti PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) hingga PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

MNC Sekuritas mencatat pada perdagangan sebelumnya IHSG kembali terkoreksi 1,15% ke 7,205 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Pada label hitam, koreksi IHSG diperkirakan akan menguji area support di 7.099 dan akan berpeluang menguat kembali untuk menguji 7.432 hingga 7.600.

“Namun, pada label merah, apabila IHSG menembus support 7.099 maka IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya menguji 6.931-7.021 untuk membentuk wave (c) dari wave [iv],” tulis MNC Sekuritas dalam risetnya pada Selasa, 2 April 2024. 

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) 

AMMN menguat 1,14% ke 8,850 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pergerakannya pun masih mampu berada di atas MA20. Selama AMMN masih bergerak di atas 8,325 sebagai stoplossnya, maka posisi AMMN saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (v) dari wave [a].

  • Buy on Weakness: 8,675-8,775
  • Target Price: 9,050, 9,500
  • Stoploss: below 8,325

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 

MDKA menguat 0,44% ke 2,290 disertai dengan munculnya volume penjualan. Saat ini, posisi MDKA diperkirakan sedang berada pada bagian awal dari wave y dari wave (y) dari wave [b], sehingga MDKA masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.

  • Buy on Weakness: 2,130-2,240
  • Target Price: 2,450, 2,650
  • Stoploss: below 2,060

PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS)

PGAS terkoreksi 0,37% ke 1,355 disertai dengan munculnya volume penjualan. Kami perkirakan, posisi PGAS saat ini sedang berada di awal wave (iv) dari wave [c], sehingga PGAS masih rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimnafaatkan untuk BoW.

  • Buy on Weakness: 1,250-1,320
  • Target Price: 1,395, 1,485
  • Stoploss: below 1,215

PT United Tractors Tbk (UNTR)

UNTR terkoreksi 0,62% ke 24,025 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Kami perkirakan, posisi UNTR saat ini sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C, sehingga pergerakan UNTR masih rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.

  • Buy on Weakness: 23,300-23,925
  • Target Price: 24,900, 25,875
  • Stoploss: below 22,750