Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Saham BBRI hingga BBCA Kompak Ambruk, Apa Penyebabnya?

  • Sejumlah saham perbankan jumbo mengalami kontraksi pada perdagangan sesi pertama Rabu, 25 September 2024. Hal ini mengakibtkan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Sejumlah saham perbankan jumbo mengalami kontraksi pada perdagangan sesi pertama Rabu, 25 September 2024. Hal ini mengakibtkan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Berdasarkan data RTI Business, IHSG tercatat merosot lebih dari 120 poin atau 1,25% menjadi 7.680,99 pada pukul 10.15 WIB. Sementara indeks sektor keuangan, IDX Financial, yang menaungi saham-saham perbankan juga terpantau melemah 1,25%.

Saham perbankan yang mencatatkan pelemahan paling signifikan adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yang anjlok 4,52% menjadi Rp5.275 per saham, diikuti oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terkoreksi 4,38% menjadi Rp7.100 per saham.

Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang turun 4,31% menjadi Rp5.550 per saham, sementara PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merosot 0,69% menjadi Rp10.625 per saham.

Nampaknya, pelaku pasar mulai merealisasikan keuntungan dari saham perbankan besar pada hari ini, setelah beberapa hari terakhir mengalami kenaikan akibat euforia pasar terkait penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed).

Sebelumnya, saham-saham perbankan semakin bergairah setelah penurunan suku bunga acuan BI dan The Fed. Pasalnya, suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan daya beli masyarakat, mendorong konsumsi, dan berpotensi memperkuat pertumbuhan kredit, sehingga meningkatkan minat investor terhadap aset-aset berisiko seperti saham.

Sebelumnya, pada perdangan Selasa, 24 September 2024, IHSG ditutup menguat tipis sebesar 2,76 poin atau 0,04% menjadi 7.778. Investor asing kembali melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp11,96 miliar.

Bila dirinci, saham BBRI paling banyak diburu oleh investor asing dengan transaksi sebesar Rp296,94 miliar, ini diikuti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp191,42 miliar, dan BMRI sebanyak Rp128,56 miliar.

Selain itu, penguatan IHSG kemarin, juga didorong oleh rebound saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), yang setelah mengalami auto reject bawah (ARB) selama dua hari berturut-turut, akhirnya ditutup menguat.

Pada awal perdagangan, saham BREN sempat menyentuh ARB di level Rp5.675, namun berhasil bangkit dalam beberapa menit dan sempat mencapai level Rp7.925 sebelum ditutup naik 2,12% menjadi Rp7.225.

Sektor yang menopang penguatan IHSG kemarin berasal dari sektor material dasar yang naik 0,52%, diikuti oleh sektor energi 0,43%, consumer non-primer 0,99%, keuangan 0,15%, dan infrastruktur 0,54%. Sementara itu, sektor teknologi, consumer primer, kesehatan, dan industri mengalami pelemahan