Saham BBRI Merah Jelang Pengumuman Kinerja Semester I-2024
- JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan mengumumkan kinerja periode semester I-2024 pada Kamis, 25 Juli 2024.Sehari jelang pemaparan, saham
Perbankan
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan mengumumkan kinerja periode semester I-2024 pada Kamis, 25 Juli 2024.
Sehari jelang pemaparan, saham emiten berkode ticker BBRI ini terpantau mengalami koreksi. Berdasarkan data RTI pukul 14.22 WIB, BBRI mengalami depresiasi sebesar 0,42% atau 20 poin ke level Rp4.770 per saham.
Jika dilihat historinya, saham BBRI sudah terkoreksi sedalam 13,69% dalam setahun terakhir. Dibandingkan dengan awal tahun, koreksinya mencapai 16,33%.
Begitu pula dengan 3 bulan dan 6 bulan terakhir, tercatat masing-masing 15,40% dan 14,84%. Akan tetapi, dalam sebulan terakhir, saham BBRI ngegas sejauh 9,61%.
Di balik warna warni kinerja sahamnya, BRI terus mencatat sejumlah pencapaian tahun ini. Misalnya, BRI didapuk sebagai BUMN dengan setoran dividen terbesar ke negara.
Menurut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2023, bank yang fokus pada segmen UMKM ini berhasil menyumbangkan dividen ke negara sebesar Rp23,23 triliun. Jumlah ini menunjukkan peningkatan sebesar 65,41% dibandingkan dengan realisasi tahun 2022 yang mencapai Rp14,04 triliun.
Target Saham
Pertanyaannya, bagaimana proyeksi target harga saham BBRI untuk periode 12 bulan mendatang? Terlebih, saham perbankan plat merah itu terpantau masih mengalami penurunan sebesar 19,13% year-to-date.
Nah apakah kondisi tersebut ini bisa dijadikan peluang? Pasalnya, data kinerja Mei 2024 menunjukkan bahwa laba BBRI mencapai Rp21,9 triliun, mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 8,83%. Di sisi lain, ada angin segar soal restrukturisasi perpanjangan kredit Covid-19.
Berdasarkan riset dari 19 sekuritas, hampir semua merekomendasikan beli saham BBRI untuk periode 12 bulan ke depan. Rata-rata target harga per saham BBRI mencapai Rp5.950. Tiga sekuritas dengan target harga tertinggi adalah Ciptadana Sekuritas dengan target Rp 7.000.
Yuanta Investment Sekuritas dengan target Rp6.800 per saham, dan RHB Sekuritas yang menetapkan target Rp 6.300 per saham. Di sisi lain, BCA Sekuritas memberikan target terendah sebesar Rp4.950, diikuti oleh Morgan Stanley dengan target Rp5.190 per saham, dan JP Morgan dengan target Rp5.300 per saham.
Riset tersebut juga mencatat bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempertimbangkan untuk memperpanjang stimulus restrukturisasi kredit hingga 2025, yang diharapkan akan menjadi sentimen positif bagi saham BBRI.
Trimegah Sekuritas menambahkan bahwa biaya kredit BBRI diperkirakan akan menjadi lebih longgar pada paruh kedua tahun ini, seiring dengan upaya perseroan untuk meningkatkan kualitas aset melalui restrukturisasi.
Dengan berbagai faktor tersebut, Trimegah Sekuritas mempertahankan rekomendasinya untuk beli saham BBRI dengan target harga Rp6.000. Saat ini, saham BBRI dinilai sangat menarik dengan harga sekitar Rp4.400, yang menawarkan yield dividen setara dengan 7,3%.