Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Rekomendasi

Saham Big 4 Banks Dihampiri Sentimen Positif, Apakah Bakal Rebound?

  • Perdagangan satu minggu terakhir, saham Big 4 Banks telah menunjukkan tren peningkatan harga saham di atas 1%, dengan penguatan terbesar terjadi pada saham BMRI sebesar 4,74%.

Rekomendasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Harga saham Big 4 Banks diperkirakan akan meningkat setelah sentimen positif berdatangan menghampiri emiten perbankan tersebut. Sentimen ini termasuk dampak dari indeks pasar saham global dan pemulihan harga secara teknikal.

Big 4 Banks adalah istilah untuk perbankan dengan valuasi tertinggi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Di antaranya Big 4 Banks adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). 

Berdasarkan data RTI Bussines, sepanjang perdagangan satu minggu terakhir, saham Big 4 Banks telah menunjukkan tren peningkatan di atas 1%, dengan penguatan terbesar terjadi pada saham BMRI sebesar 4,74%, disusul BBCA naik 3,55%, BBNI menguat 2,43%, dan BBRI melesat 1,36%. 

Pengamat Pasar Modal Satrio Utomo mengatakan penguatan saham Big 4 Banks pada awal pekan ini didorong oleh sentimen teknikal rebound. Yang dimaksud teknikal rebound adalah momen ketika saham mengalami pantulan setelah harganya terkoreksi selama beberapa waktu.

“Ini teknikal rebound (saham Big 4 Banks -red) setelah bulan lalu koreksi. Apakah fundamental mengalami perbaikan? Nanti menunggu kinerja bulanannya,” jelas Satrio saat dihubungi TrenAsia dikutip pada Rabu, 5 Juni 2024. 

Kinerja Bulanan Kokoh

Berkaitan dengan kinerja bulanan, baru BBCA dan BBRI saja yang telah merilis laporan keuangan (bank only) sepanjang April 2024. Hasilnya, pertumbuhan kredit BBCA melambat, meskipun masih tetap kuat. 

Pertumbuhan kredit BBCA melambat menjadi +16,5% (Year-on-Year/YoY) dan +0,8% (Month over Month/MoM). Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami perlambatan menjadi +5,4% YoY dan stagnan secara MoM. Dari sisi bottom line, laba bersih Bank BCA meningkat sebesar +10,8% YoY pada April 2024.

Sementara itu, pertumbuhan kredit BBRI menguat sebesar +12% YoY dan +0,8% MoM. Sedangkan DPK tumbuh sebesar +12,6% YoY, namun mengalami penurunan sebesar -1,2% MoM. Dari sisi bottom line, laba bersih Bank BRI naik sebesar +23,4% YoY.

Perlu diketahui, selama tiga bulan terakhir saham Big 4 Banks mengalami tekanan jual, yang menyebabkan penurunan harga sahamnya. Pelemahan terdalam dirasakan oleh BBRI sebesar 26,5, disusul BBNI 21,0%, BMRI 12,5%, dan BBCA 4,1%. 

Tersengat Indeks Global

Investment Analyst Stockbit Sekuritas Edi Chandren menilai pelemahan saham Big 4 Banks diperkirakan akan mendapatkan sentimen positif menyusul pengumuman dari FTSE Russell tentang pengecualian PT Barito Renewables Energy (BREN) dari proses rebalancing indeks FTSE Global Equity Series Large Cap, yang akan mulai berlaku pada tanggal 21 Juni 2024.

FTSE Russell adalah anak perusahaan dari London Stock Exchange Group yang memproduksi, melisensikan, dan memasarkan indeks pasar saham global. “Dengan perkembangan ini, kami menilai bahwa terdapat potensi tactical buy untuk saham-saham Big 4 Banks, yakni BBCA, BMRI, BBRI dan BBNI,” jelas Edi melalui riset terbaru yang terbit hari ini. 

Edi bilang antisipasi dimasukkannya BREN ke dalam indeks global (termasuk FTSE) menyebabkan penjualan saham Big 4 Banks oleh para investor. Pasalnya, jika BREN masuk ke dalam indeks, maka akan mengurangi bobot Big 4 Banks dalam indeks terkait. 

“Dengan dibatalkannya BREN untuk masuk indeks FTSE, kami melihat terdapat potensi kembalinya flow (flow reversal) kepada Big 4 Banks, sehingga membuka peluang penguatan pada harga saham,” paparnya. 

Pada perdagangan berjalan hari ini Rabu, 5 Juni 2024, pukul 11:46 WIB, dua diantara saham Big 4 Banks bergerak menghijau dengan penguatan terbesar dirasakan BBCA yang melesat 1,07% ke level Rp9.450 per saham, disusul BBRI menguat 0,45% ke level Rp4.470 per saham.

Sementara itu, saham BBNI dan BMRI terpantau mengalami koreksi, di mana BMRI mengalami pelemahan terbesar sebesar 1,22% ke level Rp6.075 per saham, disusul oleh BBNI yang turun 0,43% ke level Rp4.620 per saham.