Saham BMRI Berlari Kencang Usai Rilis Kinerja Semester I-2024, Waktunya Serok?
- Laju kencang saham BMRI di awal bulan kemederkaan ini, tidak terlepas dari pengumuman kenaikan laba bersih konsolidasi sebesar 5,23% menjadi Rp26,55 triliun pada semester I-2024.
Bursa Saham
JAKARTA – Setelah terkoreksi pada perdagangan sebelumnya, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) langsung mantul ke atas pada perdagangan sesi pertama Kamis, 1 Agustus 2024, mengungguli saham big banks lainnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BMRI berhasil diparkir ke level Rp6.650 per saham pada penutupan sesi I, atau menguat 3,91% dari harga pembukaannya. Selama periode tersebut, saham bank plat merah ini telah ditransaksikan 86,49 juta lembar dengan nilai transaksi Rp571,64 miliar.
Sementara itu, tiga big banks lainnya hanya mencatat kenaikan yang lebih moderat, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 0,24%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 1,28%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 1,11%.
- DER Menurun, Medco Energi (MEDC) Cetak Kenaikan Laba 68 Persen
- Bank Mandiri Revisi Target Pertumbuhan Kredit Jadi Lebih Tinggi, Ini Alasannya
- Tak Seperti Pertamina, Harga BBM di Shell, Vivom dan BP-AKR Kompak Naik
Laju kencang saham BMRI di awal bulan kemederkaan ini, tidak terlepas dari pengumuman kenaikan laba bersih konsolidasi sebesar 5,23% menjadi Rp26,55 triliun pada semester I-2024. Sementara itu, laba bersih bank only dengan logo pita emas juga meningkat 7,15% menjadi Rp 24,64 triliun.
Kenaikan laba ini sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit yang mencapai 20,46% pada semester I-2024, menjadi Rp1.532,35 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.272,07 triliun.
Menariknya lagi, peningkatan kredit ini terjadi di hampir semua lini, termasuk piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dari entitas anak, yang naik 20,46% year on year menjadi Rp1,53 triliun.
Meskipun penyaluran kredit meningkat, perseroan berhasil menjaga rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) secara konsolidasi pada kisaran 1,16%. Rasio NPL gross berada di angka 1,01%, turun dari 1,53% pada Juni 2023, namun rasio NPL net naik dari 0,29% pada Juni 2023 menjadi 0,35% pada Juni 2024.
Target Saham
Yang menjadi pertanyaan, apakah potensi penguatan harga akan berlanjut? Analis BRI Danareksa Sekuritas, Naura Reyhan Muchlis dan Victor Stefano, dalam riset yang diterbitkan di Jakarta hari ini, tetap merekomendasikan beli untuk saham BMRI dengan target harga Rp7.400 per saham.
Target harga tersebut mencerminkan pertumbuhan laba bersih semester I-2024 yang sudah sesuai dengan estimasi. “Raihan laba bersih ini sudah sesuai dengan ekspektasi kami, yaitu merepresentasikan 47% dari target tahun ini yang diberikan Mandiri Sekuritas dan 48% dari target yang diberikan konsensus analis,” tulis mereka dalam riset yang terbit hari ini.
Rekomendasi ini juga mencerminkan keberhasilan Bank Mandiri dalam mencatatkan pertumbuhan kredit yang pesat sebesar 20% dan penurunan biaya kredit (Cost of Credit) sepanjang semester I-2024. Target tersebut juga mempertimbangkan revisi naik pertumbuhan kredit oleh manajemen Bank Mandiri dari 13-15% menjadi 16-18%.
Untuk target kinerja keuangan BMRI tahun ini, BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan kenaikan laba berlanjut dengan target menjadi Rp56,81 triliun. Pendapatan bunga diestimasi meningkat menjadi Rp101,42 triliun, sedangkan Net Interest Margin (NIM) diperkirakan mencapai 4,9%.