Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Rekomendasi

Saham BMRI dan BRIS Layak Diburu Saat Pasar Menantikan Sinyal The Fed

  • Perusahaan efek yang identik warna oranye ini merekomendasikan tiga saham yang memiliki potensi keuntungan besar, salah duanya adalah emiten perbankan BMRI dan BRIS.

Rekomendasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mengalami konsolidasi karena pasar sedang menantikan sinyal dari The Fed pada Senin, 29 Januari 2024. 

Diperkirakan bahwa IHSG hari ini akan bergerak dalam rentang 7.099 – 7.170, dengan level kritis di 7.040. Perusahaan efek yang identik warna oranye ini merekomendasikan tiga saham yang memiliki potensi keuntungan besar, salah duanya adalah emiten perbankan BMRI dan BRIS.

Mirae Asset Sekuritas menjelaskan bahwa koreksi pada indikator MFI yang dioptimalkan, indikator Stochastic%D yang dioptimalkan, dan indikator William%R yang dioptimalkan masih terlihat. Menurut mereka indeks ini masih berada di bawah garis pusat pada Bollinger Bands yang dioptimalkan. 

Pada periode mingguan, indikator MFI yang dioptimalkan, indikator RSI yang dioptimalkan, dan William%R yang dioptimalkan sedang mengalami konsolidasi di area oversold. “Dengan sebaran volume terbanyak dari sisi demand berada di bawah dan supply berada di atas level saat ini,” tulis Mirae dalam risetnya pada Senin, 29 Januari 2024. 

Seperti diketahui IHSG mengalami pelemahan selama tiga hari berturut-turut pada pekan lalu. Pada perdagangan Jumat 26, Januari 2024 IHSG melemah 0,6% menjadi 7.137,1 (1,9% MTD), dan selama sepekan IHSG melemah 1,2% WoW. 

Adapun saham-saham pemicu pelemahan IHSG pada perdagangan Jumat tersebut antara lain BBRI (1,8%), BBCA (1,6%), dan AMMN (3%). Investor asing mencatat penjualan bersih di pasar saham Indonesia sebesar Rp 1,05 triliun (pembelian bersih sebesar Rp 5,8 triliun YTD). 

“Pelemahan IHSG disebabkan masih minimnya sentimen positif dari dalam negeri. Rupiah pada akhir pekan cenderung bergerak stabil, namun sepanjang bulan Januari, Rupiah telah mengalami depresiasi sebesar 2,8% MTD,” paparnya. 

Selain  IHSG, beberapa indeks bursa saham Asia lainnya  pada Jumat kemarin juga melemah cukup signfikan, antara lain Nikkei dan Hang Seng, masing-masing 1,3% dan 1,6% menjadi 35.751,1 (6,8% MTD) dan 15.952,2 (6,8% MTD).

Sementara itu, pasar saham AS pada hari Jumat menunjukkan kecenderungan pergerakan yang bervariasi, dengan Dow Jones mengalami kenaikan sebesar 0,2% menjadi 38.109,4 (1,1% sepanjang tahun) sementara S&P500 mengalami pelemahan tipis sebesar 0,1%, mencapai 4.891 (2,5% sepanjang tahun). 

Pada awal pekan ini, pasar saham AS diharapkan menantikan laporan kinerja dari perusahaan di sektor teknologi.  “Pasar global juga akan menunggu keputusan FOMC dan sinyal-sinyal terkait dengan arah suku bunga kebijakan moneter AS ke depan,” tambah Mirae.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Indikator MFI yang dioptimalkan, indikator RSI yang dioptimalkan, dan indikator William%R yang dioptimalkan masih menunjukkan kecenderungan penurunan, namun mulai menunjukkan keterbatasan. 

Saat ini, harga berada di bawah garis pusat pada Bollinger Bands yang dioptimalkan, dengan sebaran volume terbesar dari sisi permintaan berada di bawah, sementara sisi penawaran berada di atasnya.

Harga penutupan: 6.300 (+0,4%), Rekomendasi: Trading buy, Target harga: 6.600 (+5,18%), Trading range: 6.225-6,475, Cut loss level: 6.150

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

Indikator MFI yang dioptimalkan, indikator RSI yang dioptimalkan, dan indikator William%R yang dioptimalkan masih menunjukkan kecenderungan penurunan, namun mulai menunjukkan keterbatasan. 

Saat ini, harga berada di bawah garis pusat pada Bollinger Bands yang dioptimalkan, dengan sebaran volume terbesar dari sisi permintaan, sementara sisi penawaran berada di atas level harga saat ini.

Harga penutupan: 1.915 (-2,21%), Rekomendasi: Buy on weakness, Target harga: 2.140 (+7,27%), Trading range: 1.980-2.055, Cut loss level: 1.940

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) 

Koreksi pada indikator MFI yang dioptimalkan masih terlihat, sementara indikator RSI yang dioptimalkan dan indikator William%R yang dioptimalkan mengalami konsolidasi dan cenderung menguat.

Harga berada di bawah garis pusat pada Bollinger Bands yang dioptimalkan, dengan sebaran volume terbanyak dari sisi permintaan berada di bawah, dan sisi penawaran berada di atasnya.Top of Form

Harga penutupan: 414 (+0,49%), Rekomendasi: Buy on weakness, Target harga: 430 (+3,86%), Trading range: 406-422, Cut loss level: 402.