PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Bursa Saham

Saham BREN Ambrol Usai Suspensi Dibuka, Market Cap Menguap Rp94 Triliun

  • Berdasarkan data RTI Business pukul 9:44 WIB, saham BREN longsor 7,09% ke level Rp9.175 per saham

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dibuka langsung ambrol sekitar 7% setelah gembok suspensi dibuka oleh Bursa Efek Indonesia. Alhasil, market cap atau kapitalisasi pasar emiten Prajogo Pangestu itu menguap 94 triliun.

Berdasarkan data RTI Business pukul 9:44 WIB, saham BREN longsor 7,09% ke level Rp9.175 per saham. Dari sisi variasi harga saham, nilai emiten yang bergerak di energi baru terbarukan itu berfluktuasi di kisaran Rp9.150 – 9.700 per saham.

Sementara itu, frekuensi saham BREN berada di angka 2,979 dengan volume perdagangan mencapai level 4,85 juta lembar. Adapun nilai turn over dan market cap saham ini masing-masing di angka Rp45,57 miliar dan Rp1227,49 triliun. 

Dengan demikian, market cap BREN menguap 94,06 triliun dari penutupan perdagangan Kamis, 2 Mei 2024, yang berada di level Rp1321,55 triliun. Meski begitu, kapitalisasi pasar BREN masih menjadi terbesar bagi perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.

Adapun, saham BREN telah disuspensi sejak 2 Mei. Akhir pekan lalu BEI baru saja mengumumkan pembukaan saham suspensi BREN. "Perihal Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 6 Mei 2024," tulis BEI.

Sebelumnya, CEO Barito Renewables Hendra Soetjipto Tan mengatakan pencapaian kinerja berkat akuisisi pembangkit listrik tenaga angin terbesar di Indonesia, PLTB Sidrap 1, serta pengembangan aset tenaga angin tambahan dengan potensi kapasitas gabungan yang signifikan.

Pada periode tersebut, perusahaan mencatat pendapatan sebesar US$145,4 juta, EBITDA sebesar US$123,6 juta, dan laba bersih setelah pajak mencapai US$37,1 juta. Perseroan, menurutnya, berupaya menjaga kinerja di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan, menunjukkan stabilitas dan ketahanan bisnis Barito Renewables.

Adapun utang rasio utang bersih terhadap ekuitas turun menjadi 2,07x pada akhir Maret 2024 dari 2,3x pada akhir tahun sebelumnya. Dia mengeklaim hal tersebut mencerminkan kemampuan finansial perusahaan yang semakin kuat dalam mendukung rencana pertumbuhan di masa mendatang. 

Barito Renewables juga mengumumkan komitmen untuk terus meningkatkan kinerja keuangan, menambah kapasitas pembangkit listrik, dan memenuhi komitmen kepada pemegang saham.

Langkah-langkah strategis yang akan diambil termasuk menjaga keunggulan operasional dari pembangkit panas bumi yang dimiliki perusahaan, menjaga efisiensi dan optimisasi biaya operasional, serta meningkatkan kapasitas pembangkit energi bersih melalui pengembangan aset panas bumi dan pembangkit tenaga angin.

Manajemen BREN berjanji untuk mempertahankan keunggulan operasional di semua pembangkit listrik panas bumi, memastikan faktor kapasitas tetap di atas 90%. Upaya dalam efisiensi biaya dan optimisasi akan diarahkan untuk mengoptimalkan biaya operasional, termasuk mengurangi biaya pembiayaan bank, dengan target realisasi pada paruh kedua tahun ini.