
Saham BRI (BBRI) Turun 2,38 Persen di Ex Date Dividen, Bagaimana Prospeknya?
- Saham BBRI melemah pada ex date dividen, 27 Desember 2024. Analis memberikan pandangan trading dan strategi untuk saham ini. Cari tahu lebih lanjut di sini.
Bursa Saham
JAKARTA - Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI mengalami pelemahan pada sesi I perdagangan tanggal 27 Desember 2024, bertepatan dengan ex date dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi.
Tercatat, pada akhir perdagangan sesi I, saham BRI tercatat di level Rp4.100, turun 2,38%. Sebelumnya, pada perdagangan tanggal 24 Desember 2024, yang merupakan cum date, saham BBRI juga tercatat melemah 0,24%.
Dalam ulasan perdagangan 27 Desember, GaleriSaham.com menjelaskan bahwa meskipun saham BBRI sempat turun di bawah area target utama mereka, saat ini penurunan saham tersebut tertahan di previous low pada level Rp4.080.
“Jika level ini berhasil dipertahankan, ada peluang bagi saham BBRI untuk rebound dengan target kemungkinan mencapai swing high di level Rp4.530,” ungkap GaleriSaham dalam risetnya pada Jumat, 27 Desember 2024.
- Harga Sembako di DKI Jakarta: Cabe Rawit Merah Naik, Kelapa Kupas Turun
- Super Air Jet Buka Penerbangan Langsung Ternate-Jakarta
- Saham TOWR hingga PGAS Paling Ngacir di Pembukaan LQ45 Hari Ini
Namun, mereka juga mengingatkan, “Jika saham ini gagal bertahan di atas area previous low, tekanan penurunan bisa berlanjut lebih dalam.” Terkait trading plan, GaleriSaham menyarankan untuk tetap berhati-hati karena kondisi saham BBRI saat ini dinilai belum cukup ideal untuk aktivitas trading, sehingga wait and see adalah langkah yang lebih bijak.
BRI akan membagikan dividen interim tahun buku 2024 senilai total Rp20,4 triliun atau setara dengan Rp135 per saham. Daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen akan ditetapkan pada 30 Desember 2024. Sementara itu, pembayaran dividen interim tersebut dijadwalkan pada 15 Januari 2025.
Proyeksi Kinerja
Emiten bersandikan BBRI ini diproyeksikan mampu mempertahankan kinerja positif hingga akhir 2023. Beberapa analis menyoroti pencapaian BRI hingga September 2023, di mana bank yang fokus pada segmen UMKM ini mencatatkan laba sebesar Rp44,21 triliun, tumbuh 12,47% secara tahunan (yoy). Total aset BRI juga meningkat 9,93% yoy menjadi Rp1.851,97 triliun.
Pertumbuhan ini didukung oleh kenaikan penyaluran kredit sebesar 11,01% yoy, dari Rp935,86 triliun pada Kuartal III-2022 menjadi Rp1.038,90 triliun pada Kuartal III-2023, dengan porsi kredit UMKM mencapai 83,06% dari total kredit. BRI juga memanfaatkan basis lebih dari 50 juta nasabah untuk memperkuat segmen pinjaman mikro dan ultra-mikro, yang memberikan imbal hasil tinggi.
Yuanta Securities menyebut kenaikan pendapatan BRI dapat mengimbangi tekanan biaya pendanaan akibat kenaikan suku bunga pasar. CGS CIMB Sekuritas menambahkan bahwa belanja terkait pemilu di Kuartal IV-2023 akan berdampak positif pada pinjaman mikro dan kecil, memberikan dukungan tambahan bagi pertumbuhan BRI.
Analis Goldman Sachs, Melissa Kuang, mencatat bahwa segmen mikro seperti Kupedes akan membantu menjaga pertumbuhan meski suku bunga meningkat. BNI Sekuritas juga melaporkan penyaluran pinjaman BRI tumbuh 12,5% yoy hingga September 2023, melampaui target pertumbuhan tahunan 10%-12%. Kontribusi Non-KUR pada pinjaman mikro meningkat menjadi 64% dari 56% pada periode yang sama tahun sebelumnya.