Saham BRMS, BUMI dan BBCA Layak Diburu Kala IHSG Diramal Menguat
- IHSG diramal menguat. Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menarik disimak.
Rekomendasi
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu, 24 April 2024, diprediksi bakal mengalami penguatan terbatas dengan rentang rentang support dan resistance di level 7.030 – 7.130.
Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham yang memiliki potensi cuan antara lain PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Setelah terperosok beberapa hari terakhir, pada perdagangan Selasa, 23 April 2024, kemarin, IHSG sukses ditutup menguat 36,99 poin (0,52%) ke level 7.110. Penguatan IHSG ditopang melesatnya sektor energy sebesar 1,26%.
- Agung Podomoro Yakin Konflik Iran-Israel Berdampak Minim ke Perusahaan
- Volume Meningkat, Tetapi Nilai Ekspor Batu Bara Turun
- Kemenkeu Pantau Dampak Geopolitik Iran-Israel pada Ekspor Indonesia
Pilarmas mengatakan IHSG perlahan mulai bangkit. Tidak hanya pasar saham, begitupun juga obligasi meskipun penguatan masih terbatas. Meskipun hari ini boleh dikatakan pasar berpotensi mengalami kenaikkan kembali, namun hari Kamis dan Jumat, mungkin akan menjadi sesuatu yang sangat di nantikan.
“Sejauh ini, seberapa baik data yang keluar besok akan menjadi penentu apakah pergerakan pekan ini dapat ditutup di area positif atau tidak,” tulis Pilarmas dalam risetnya, pada Rabu, 24 April 2024.
Pekan ini, agenda keuangan mengambil sorotan dengan dua pertemuan penting dari Bank Sentral Indonesia dan Bank Sentral Jepang. Kedua lembaga tersebut diprediksi akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga mereka, menurut laporan dari Pilarmas. Sementara itu, Rupiah kembali mengalami penurunan dari puncaknya pada Maret 2020.
Kabar terkini juga datang dari sektor batu bara, dengan penetapan Harga Batu Bara (HBA) kalori tinggi untuk April 2024 yang telah diumumkan pada 22 April 2024. Harapannya, kenaikan HBA ini dapat merangsang nilai dan volume ekspor batu bara.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa nilai ekspor batu bara mencapai US$ 2,56 miliar, mengalami penurunan 1,13% secara bulanan (MoM) dan 28,49% secara tahunan (YoY).
Namun, ada kecerahan di tengah penurunan nilai ekspor tersebut, yaitu peningkatan volume ekspor batu bara mencapai 33,31 juta ton pada bulan Maret 2024, dibandingkan dengan 33,05 juta ton pada bulan Februari 2024.
“Selain itu, dengan meningkatnya HBA tentu harapannya neraca perdagangan dan ekspor bisa lebih meningkat lagi sehingga membuktikan kekuatan fundamental perekonomian Indonesia ditengah ketidakpastian kondisi global,” tambah Pilarmas.
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
- Last price: 155
- Support: 154
- Resistance: 163
- Target: 162
PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
- Last price: 103
- Support: 101
- Resistance: 106
- Target: 105
PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
- Last price: 1.140
- Support: 1.105
- Resistance: 1.165
- Target: 1.160
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
- Last Price: 2.560
- PBV : 1,45x
- Support: 2.490
- Resistance: 2.670
- Target: 2.650
- Exit: 2.220
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- Last Price: 9.725
- PBV : 5,01x
- Support:9.600
- Resistance: 9.800
- Target: 9.800
- Exit: 9.550