Saham BRMS Diramal Bergairah Usai Laba Bersih Medio 2024 Tumbuh Ratusan Persen
- Saham emiten tambang emas milik kongsi Bakrie dan Salim Group, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diprediksi akan lebih bergairah setelah perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan pada pertengahan tahun ini.
Bursa Saham
JAKARTA – Saham emiten tambang emas milik kongsi Bakrie dan Salim Group, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diprediksi akan lebih bergairah setelah perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan pada pertengahan tahun ini.
Analis KB Valbury Sekuritas, Benyamin Mikael, mengungkapkan meskipun biaya operasional (opex) lebih tinggi dari estimasi, BRMS berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 5 juta pada kuartal II-2024, meningkat 56,3% secara tahunan (yoy) dan naik 50,1% secara kuartalan (qoq).
Mikael menjelaskan bahwa pertumbuhan laba bersih BRMS ditopang oleh peningkatan pendapatan sebesar 307,9% yoy atau 101,4% qoq menjadi US$41 juta. “Pertumbuhan itu didorong oleh produksi emas yang lebih tinggi dan kenaikan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) emas,” katanya dalam riset dikutip pada Rabu, 7 Agustus 2024.
- Kisah Inspiratif Aliuyanto, Sosok di Balik Kesuksesan Restoran Solaria dengan Modal Pas-pasan
- Jauh Panggang dari Api, Lifting Migas Turun dalam 5 Tahun
- Bank Indonesia: Cadangan Devisa Naik Jadi Rp2.344 Triliun
Namun, biaya operasional emiten berkode saham BRMS melonjak 437,3% yoy atau 167,4% qoq menjadi US$10,5 juta. Lonjakan ini terutama disebabkan oleh kenaikan gaji, upah, tunjangan, serta biaya analisis dampak lingkungan (amdal) dan iuran tetap (PNBP).
Meskipun begitu, BRMS berhasil mencatat laba bersih sebesar US$9 juta pada semester I-2024, meningkat 61,1% yoy. "Namun, kinerja BRMS pada semester I-2024 secara keseluruhan di bawah ekspektasi karena tingginya biaya operasional," ujar Mikael.
Selaim itu BRMS memperkirakan akan mengumumkan cadangan baru di Blok Poboya dan Gorontalo pada tahun ini, yang dapat meningkatkan cadangan emas anak usahanya, PT Gorontalo Minerals (GM), secara signifikan.
Saat ini, estimasi cadangan emas anak usaha BRMS lainnya, PT Citra Palu Minerals (CPM), hanya mencakup Blok Poboya dengan potensi tambahan dari empat blok lainnya, yang bisa meningkatkan cadangan emas jangka menengah.
- PP Kesehatan Ancam Potensi Bonus Demografi Indonesia: Pengangguran Akan Meningkat!
- TPIA dan CUAN Beda Nasib, Ini Kinerja Emiten Prajogo Pangestu di Semester I-2024
- Saran Warren Buffett Ketika Saham Global Kompak Merah
Target Saham
Dengan berbagai pertimbangan, KB Valbury Sekuritas tetap mempertahankan posisi bullish, meskipun merevisi laba BRMS ke bawah karena biaya operasional yang lebih tinggi dari perkiraan.
Oleh sebab itu, KB Valbury Sekuritas menurunkan estimasi laba BRMS pada 2024-2025 masing-masing menjadi US$26 juta dan US$44 juta. "Meski demikian, posisi bullish dipertahankan karena prospek harga emas yang menguntungkan dan kuatnya pertumbuhan produksi," ungkap Mikael.
KB Valbury Sekuritas kembali menegaskan rekomendasi beli saham BRMS dengan target harga – berbasis SOTP – yang sedikit lebih rendah menjadi Rp236 per saham. BRMS berpeluang meraup laba bersih sebesar US$121 juta pada 2029, berkat operasi komersial yang optimal di Citra Palu Minerals dan Gorontalo Minerals.
Target harga saham BRMS sebenarnya masih tergolong tinggi. Hingga berita ini ditayangkan, BRMS berada di level Rp147 per saham, yang berarti potensi cuannya lebih dari 50% atau tepatnya 57%.