Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Saham BRPT hingga ASII Top Gainers LQ45 Saat IHSG Menghijau

  • IHSG sesi pertama berhasil menghijau 0,4% ke level 7.283. Saham BRPT hingga ASII jadi top gainers dalam Indeks LQ45.
Bursa Saham
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Jumat, 5 April 2024, berhasil menghijau 29,04 poin atau melenting 0,4% ke level 7.283,4. Saham Prajogo Pangestu BRPT dan emiten konglomerasi otomotif ASII jadi top gainers dalam Indeks LQ45. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), selama sesi pertama, IHSG bergerak di kisaran 7.239 - 7.296. Saham sektor infrastruktur melenting terdepan. Namun, saham-saham blue chip yang tergabung dalam Indeks LQ45 justru mengalami penurunan 0,29%. 

Berkenan dengan tiga besar saham top gainers LQ45 ditempati PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) naik 6,06% ke level Rp700 per saham, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 5,15% ke level Rp1.020 per saham, dan PT Astra International Tbk (ASII) naik 1,45% ke level Rp5.250 per saham. 

Baca Juga: Saham TPIA, MDKA dan BBCA Masuk Tiga Besar Daftar Net Buy Asing

Sementara itu tiga besar saham paling tekor alias top losers LQ45 dihuni  PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) turun 3,42% ke level Rp705 per saham, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun 2,9% ke level Rp67 per saham, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 2,54% ke level Rp1.725 per saham. 

Selama sesi pertama jelang libur panjang lebaran ini, sebanyak 11,43 miliar saham telah diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 7,78 triliun, dan frekuensi perdagangan mencapai 470.099 kali transaksi. 

Sementara dalam hal performa saham, tercatat 240 saham mencatatkan kenaikan, 316 saham terkoreksi, dan 211 saham stagnan. Sektor infrastruktur melejit paling tinggi dengan kenaikan lumayan besar, yakni 1,4%. 

Baca Juga: Indo Tambangraya (ITMG) Siap Gali Tambang Baru, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Selain sektor infrastruktur, penguatan disusul oleh sektor kesehatan yang melejit 0,8%, sektor energi melesat 0,7%, dan sektor barang baku melenting tipis 0,1%. Artinya, pada sesi pertama ini, terdapat 4 sektor yang mengalami penguatan. 

Sedangkan pelemahan terjadi pada sektor teknologi yang anjlok 1,2%, sektor property jatuh 0,5%, sektor keuangan melemah 0,5%, sektor transportasi 0,2%, dan sektor barang konsumsi non primer turun 0,2%.

Di samping itu, indeks saham Asia kompak melemah. Nikkei (Tokyo) anjlok 2,1%, Strait Times (Singapura) terkoreksi 0,7%, Hang Seng (Hong Kong) melemah 0,5%. Sedangkan Shanghai (Shanghai) libur.

Net Buy Asing

Tatkala IHSG ditutup melenting 1,22% ke level 7.254 pada perdagangan Kamis, 4 April 2024, terpantau saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masuk daftar saham yang paling diburu asing.

Melansir data RTI Business, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) berada di posisi pertama dengan nilai beli bersih Rp116,6 miliar. Saham emiten Grup Barito milik konglomerat Prajogo Pangestu berhasil naik 2,95%atau 200 poin ke posisi Rp6.975 per saham.

Di peringkat kedua, terdapat saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang mencatatkan nilai pembelian bersih sebesar Rp84,9 miliar. Saham emiten pertambangan emas dan tembaga ini mengalami kenaikan sebesar 12,13% atau 290 poin, mencapai harga Rp2.680 per saham. 

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ada di posisi ketiga, dengan pembelian bersih senilai Rp71,4 miliar. Saham BCA berhasil mengalami kenaikan sebesar 3,41% atau 325 poin, mencapai harga Rp9.850 per sahamnya. 

Emiten perbankan syariah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menempati peringkat keempat dengan pembelian bersih asing sebesar Rp39,2 miliar. Saham ini naik 3,41% atau 90 poin, mencapai harga Rp2.730 per saham. 

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berada di posisi kelima dengan pembelian bersih sebesar Rp25,0 miliar. Saham emiten akomodasi dan perniagaan elekronik ini mengalami pemulihan dan naik 1,47% atau 1 poin, mencapai harga Rp69 per saham.