Karyawan berkatifitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

Saham BRPT hingga GOTO Top Gainers LQ45 Saat IHSG Sesi I Melesat

  • IHSG sesi pertama melenting 0,87% ke level 7.097,20. Saham Prajogo Pangestu BRPT hingga GOTO sukses menjadi top gainers dalam Indeks LQ45.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi pertama Senin, 29 April 2024, melenting 61,12 poin atau 0,87% ke level 7.097,20. Saham Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk (BRPT) hingga PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sukses menjadi top gainers dalam Indeks LQ45. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), selama sesi pertama, indeks composite bergerak di rentang 7.023-7.109. Sementara itu, jajaran saham blue chips yang tergabung dalam Indeks LQ45 terpantau melesat 1,11% ke level 908,76. 

Penguatan Indeks LQ45 didorong oleh mayoritas emiten menguat yang berjumlah 33 saham, 4 stagnan, dan 8 emiten melemah. Dari sisi top gainers atau saham paling laris posisi pertama ada emiten Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 6,29% ke level Rp930 per saham.

Di posisi kedua ada saham retail modern PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) naik 6,11% ke level Rp1.650 per saham. Sementara di tempat ketiga ada emiten akomodasi dan perniagaan elektronik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) naik 4,92% ke level Rp64 per saham. 

Sebaliknya, saham paling tekor atau top losers dalam Indeks LQ45 dihuni oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) (-5,32%) ke level Rp1.335 per saham, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) (-3,09%) ke level Rp2.510 per saham dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) (-2,13%) ke level Rp1.380 per saham. 

Selama sesi pertama, sebanyak 9,84 miliar saham telah diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 6,18 triliun, dan frekuensi perdagangan mencapai 602.921 kali transaksi. Sebanyak 254 saham mencatatkan kenaikan, 276 saham terkoreksi, dan 240 saham stagnan.

Sebagian besar sektor saham menguat dengan sektor kesehatan melesat tinggi dibandingkan sektor saham lainnya, karena melonjak 3,9%. Disusul penguatan sektor teknologi 1,2%, sektor infrastruktur 1,1%, sektor industri 1,1% dan sektor barang baku 1%.

Sedangkan pelemahan selama sesi pertama hanya ada dua sektor, yaitu sektor transportasi dan sektor barang konsumsi non primer yang masing-masing mengalami pelemahan sebesar 0,5% dan 0,1%. 

Dari lantai bursa Asia, seluruh indeks saham mayoritas menghijau. Hang Seng (Hong Kong) melesat 1,2% dan Shanghai (Shanghai) terkerek 0,78%. Sedangkan Strait Times (Singapura) turun 0,2%. Sementara itu, Nikkei (Tokyo) libur hari ini.    

Analisa IHSG

Sebelumnya PT Mirae Asset Sekuritas mengungkapkan IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak pada rentang 7.026 hingga 7.106, dengan support di 7.000. “IHSG hari ini diperkirakan bergerak volatile seiring berlanjutnya net sell asing dan pengumuman kinerja keuangan Kuartal I-2024,” tulis Mirae dalam riset harian Senin, 29 April 2024. 

Sebelumnya, pada perdagangan Jumat 26 April 2024, IHSG melemah untuk kedua kalinya secara berturut-turut, kali ini sebesar 1,7% menjadi 7.036,1 (naik 3,3% YTD), sehingga secara mingguan IHSG melemah 0,7%. 

Mirae mencatat investor asing kembali mencatatkan net outflows signifikan, kali ini sebanyak Rp2,2 triliun. Bahkann, sepanjang April, investor asing mencatatkan arus keluar cukup signifikan, mencapai Rp16,5 triliun (US$ 1 miliar). 

Seperti halnya IHSG, Rupiah mengalami depresiasi dua hari berturut-turut, dan pada akhir pekan lalu ditutup pada level Rp 16.210 per dolar AS. BI pekan lalu terpaksa menaikkan BI rate 25 bps menjadi 6,25% untuk mengantisipasi pelemahan Rupiah lebih lanjut. 

“Berkebalikan dengan pasar saham di Indonesia, indeks S&P500 di AS mencatatkan penguatan cukup signifikan selama sepekan, sebesar 2,7% dan ditutup pada level 5.100,0 (naik 6,9% YTD),” jelasnya. 

Sementara itu indeks Dow Jones selama sepekan menguat secara moderat, sebesar 0,7% dan ditutup pada 38.239,3 (naik 1,5% YTD). Penguatan pasar saham AS dipengaruhi oleh publikasi kinerja perusahaan-perusahaan, khususnya di sektor teknologi.

“Harga minyak pekan lalu cenderung mengalami tren penguatan pekan lalu dan kembali mendekati level US$ 90 per barel karena masih adanya kekhawatiran akan tensi Iran dan Israel,” tanda Mirae.