Karyawan berkatifitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

Saham BUKA, BBTN dan INKP Top Gainers LQ45 Saat IHSG Sesi I Turun Tipis

  • JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tipis sebesar 1,2 poin atau sebesar 0,02% menuju level 7.337,1 pada penutupan perdagangan sesi

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tipis sebesar 1,2 poin atau sebesar 0,02% menuju level 7.337,1 pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat, 22 Maret 2024. Saham BUKA, BBTN dan INKP sukses menjadi top gainers dalam Indeks LQ45. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), selama sesi pertama, IHSG bergerak di kisaran 7.318 - 7.346. Saham sektor energi terporosok paling besar. Begitu juga saham-saham blue chip yang tergabung dalam Indeks LQ45 turun 0,08% ke level 993,95. 

Adapun tiga besar saham top gainers LQ45 ditempati PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) naik 5,59% ke level Rp151 per saham, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) naik 3,16% ke level Rp1.470 per saham, dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) naik 3,01% ke level Rp9.425 per saham. 

Sementara itu, jajaran tiga besar saham top losers LQ45 dihuni oleh PT Mitra Pack Tbk (PTMP) minus 3,60% ke level Rp214 per saham, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) minus 3,10% ke level Rp1.720 per saham, dan PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) minus 2,36% ke level Rp620 per saham. 

Selama sesi I, volume perdagangan mencapai 6,93 miliar saham dengan nilai transaksi sekitar Rp 3,88 triliun. Frekuensi perdagangan mencapai 603.246 kali transaksi. Dalam hal pergerakan harga emiten, kedapatan 223 saham mengalami kenaikan, 249 saham mengalami koreksi, sementara 269 saham stagnan tanpa perubahan harga yang signifikan.

Dengan demikian, kala penutupan sesi I IHSG, terdapat empat sektor saham yang mengalami pelemahan. Sektor energi mencatat penurunan terdalam sebesar 0,3%, diikuti oleh sektor perindustrian dan sektor infrastruktur masing-masing turun sebesar 0,3% dan 0,08%. Sementara itu, sektor barang konsumsi non primer juga mengalami pelemahan sebesar 0,08%.

Meskipun demikian, mayoritas sektor saham berhasil menguat, dengan penguatan terbesar terjadi pada sektor Kesehatan sebesar 1,1%. Disusul oleh sektor teknologi yang naik sebesar 1%, sektor property sebesar 0,4%, sektor keuangan dan sektor barang baku masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,1%.

Sementara itu, di pasar saham Asia, mayoritas indeks mengalami pelemahan. Hang Seng (Hong Kong) tercatat mengalami penurunan signifikan sebesar 3%, diikuti oleh Shanghai (Shanghai) yang turun 1,4%, dan Strait Times (Singapura) yang melemah 0,2%. Namun, Nikkei (Tokyo) berhasil mencatat kenaikan sebesar 0,3%.

Rekomendasi Saham 

MNC Sekuritas memproyeksikan bahwa IHSG akan terus mengalami penguatan pada perdagangan hari ini. Pergerakan IHSG diperkirakan akan berada di kisaran support 7.238-7.197 dan resistance 7.444-7.492. 

Perusahaan efek ini pun juga merekomendasikan untuk memperhatikan potensi keuntungan (cuan) dari saham DEWA hingga INKP. Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 21 Maremt 2024, IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,10% menjadi 7.238, didukung oleh volume pembelian yang meningkat.

Penguatan IHSG tersebut berhasil mempertahankan posisinya di atas Moving Average 20 hari (MA20). Oleh sebab itu, IHSG saat ini berada dalam fase wave iii dari wave (iii), yang menunjukkan potensi terus meningkatnya harga saham. “Sehingga IHSG hari ini masih berpeluang menguat untuk menguji 7.500-7.617,”  jelas MNC Sekuritas dalam riset harian pada Jumat, 22 Maret 2024. 

Menurut analisis MNC Sekuritas, pada label merah, IHSG tampak sudah menyelesaikan wave (b) dan diperkirakan saat ini sedang membentuk wave (c) dari wave [iv] ke rentang area 7.219-7.238.

DEWA - Buy on Weakness

DEWA menguat 5% ke 63 disertai peningkatan volume pembelian, namun penguatannya tertahan MA200. Saat ini diperkirakan, posisi DEWA sedang berada di awal wave [iii] dari wave 1 dari wave (C), sehingga DEWA masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

  • Buy on Weakness: 58-62
  • Target Price: 67, 72
  • Stoploss: below 56

ERAA - Spec Buy

ERAA menguat 1,44% ke 424 disertai munculnya volume pembelian, namun penguatannya tertahan MA60. Saat ini, posisi ERAA diperkirakan sedang berada di awal wave [c] dari wave B, sehingga ERAA masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

  • Spec Buy: 418-422
  • Target Price: 444, 454
  • Stoploss: below 416

IMAS - Buy on Weakness

IMAS menguat 2,11% ke 1,450 disertai dengan munculnya volume pembelian. Selama IMAS masih mampu bergerak di atas 1,375 sebagai stoplossnya, maka posisi IMAS saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (iii) dari wave [i] dari wave C, sehingga IMAS masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

  • Buy on Weakness: 1,405-1,445
  • Target Price: 1,565, 1,695
  • Stoploss: below 1,375

INKP - Buy on Weakness

INKP terkoreksi 0,54% ke 9,150 disertai dengan munculnya volume penjualan. Saat ini, posisi INKP diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c] dari wave B, sehingga INKP masih berpeluang berbalik menguat.

  • Buy on Weakness: 8,875-9,150
  • Target Price: 9,625, 9,975
  • Stoploss: below 8,625