Saham BUMN Laris Manis, Erick Thohir Proyeksi Kinerja BUMN 2020 Justru Jeblok 60 Persen
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperkirakan kinerja perusahaan pelat merah terkoreksi sekitar 60% pada tahun ini.
Industri
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperkirakan kinerja perusahaan pelat merah terkoreksi sekitar 60% pada tahun ini.
Sementara itu, ia memperkirakan pada tahun 2021, kinerja seluruh BUMN diprediksi masih terkoreksi sekitar 30%.
Menurutnya, tren negatif yang dialami perusahaan-perusahaan milik negara tersebut dipengaruhi oleh ekonomi nasional pada tahun 2020 yang masih belum sanggup keluar dari zona merah.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
“Kita bisa melihat pertumbuhan ekonomi kita minus 5,32 persen, lalu kemarin masuk di minus 3,5 persen,” ujarnya pada saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 30 November 2020.
Melihat hal tersebut, ia akan mengambil langkah agar BUMN dapat bertahan di tahun 2021. Caranya, dengan mendorong terus kinerja BUMN strategis dan melindungi BUMN yang terdampak pandemi COVID-19.
Di sisi lain, Erick pernah menyebutkan bahwa saham-saham BUMN sedang panas dan diburu oleh investor.
- IHSG Masih Konsolidasi Usai Rilis BI Rate, Simak Saham EMTK, LSIP, ZYRX, dan WIKA
- Saham Pilihan Mirae Sekuritas Juni 2021: BBRI Ditendang Diganti PRDA, Temani ANTM hingga INCO
- IHSG Terancam Bearish Jelang Rilis BI Rate, Rekomendasi Saham AALI, SMRA, BNGA, dan GGRM
Bahkan, kata dia, saham-saham perusahaan pelat merah lebih baik dibandingkan dengan saham-saham Indeks LQ45.
“18,7 persen peningkatan saham BUMN dibanding saham lain di bursa, LQ45 saja hanya 10 persen,” tutur Erick, Rabu, 18 November 2020. (SKO)