Saham BUMN Telkom Indonesia (TLKM) Paling Diburu Investor Asing pada Semester I-2021
Emiten pelat merah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tercatat paling banyak menarik investor asing selama semester I-2021. Saham emiten telekomunikasi ini secara keseluruhan mendatangkan net buy atau beli bersih investor asing sebesar Rp5 triliun paruh pertama 2021.
Pasar Modal
JAKARTA – Emiten pelat merah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tercatat paling banyak menarik investor asing selama semester I-2021. Saham emiten telekomunikasi ini secara keseluruhan mendatangkan net buy atau beli bersih investor asing sebesar Rp5 triliun paruh pertama 2021.
Kendati jadi buruan, nilai saham TLKM justru mengalami pelemahan 6,3% year to date (ytd). Jika ditinjau secara tahunan (year on year), saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini masih mampu mengalami penguatan 1,6%.
Secara keseluruhan, RTI Infokom menghimpun bursa Indonesia kedatangan dana Rp13,63 triliun dari investor asing pada semester I-2021. Mengekor di bawahnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) jadi buruan investor asing tertinggi kedua dengan keseluruhan net buy sebesar Rp3,93 triliun pada semester I-2021.
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
- Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan Perbatasan RI-Malaysia Rp225 Miliar
- Pengelola Hypermart (MPPA) Berpotensi Meraih Rp670,85 Miliar Lewat Private Placement
Kinerja TLKM
Pada laporan keuangan kuartal I-2021 di Bursa Efek Indonesia (BEI), TLKM melaporkan kenaikan laba bersih 2,59% yoy dari Rp5,86 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp6,01 triliun kuartal I-2021.
Kenaikan laba bersih itu diperoleh meski TLKM mengalami penurunan dari segi pendapatan. Pendapatan emiten pelat merah ini turun tipis 0,76% yoy dari Rp34,19 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp33,94 pada kuartal I-2021.
Meski begitu, perusahaan pelat merah ini berhasil menerima pendapatan lainnya sebesar Rp98 miliar pada kuartal I-2021. Selain itu, beban pajak yang susut dari Rp2,62 triliun menjadi Rp2,42 triliun pada kuartal I-2021 ikut mendorong kinerja BUMN penyumbang dividen kepada negara terbesar ke-empat tersebut.
Hal ini lah menjadi penyebab TLKM membukukan kenaikan laba bersih di tengah penurunan pendapatan usaha. Earning per share (EPS) perseroan pun terungkit dari Rp59,17 pada kuartal I-2020 menjadi Rp60.71 pada kuartal I-2021.
Kinerja yang apik selama tiga bulan ini berimplikasi terhadap penambahan aset di tubuh TLKM. Total aset perseroan pada kuartal I-2021 tumbuh menjadi Rp257,84 triliun dari sebelumnya Rp246,94 triliun. (LRD)