Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) WIKA yang dilakukan di Jakarta, Jumat, 4 Februari 2022.
Bursa Saham

Saham BUMN WIKA Awal Pekan Ini Melambung, Ada Apa?

  • Saham BUMN konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus menguat hingga perdagangan Rabu, 3 Juli 2024, mencapai Rp144 per saham dari pembukaan awal pekan di sekitar Rp87 per saham.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Tren penguatan saham BUMN konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus berlanjut. Hingga perdagangan Rabu, 3 Juli 2024 WIKA mengalami kenaikan menjadi Rp144 per saham dari level pembukaan perdagangan awal pekan ini yang berada di kisaran harga Rp87 per saham.

Data RTI Business menunjukkan bahwa hingga perdagangan berjalan hari ini pukul 11:01 WIB, saham WIKA terpantau melesat 10,77% ke level Rp144 per saham. Artinya, sejak awal pekan ini saham BUMN konstruksi ini telah melambung 60,42%. 

Sementara itu, dari segi volume perdagangan, saham WIKA telah diperdagangkan sebanyak 355,61 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp51,69 miliar. Adapun frekuensi transaksi saham ini berada di angka 17.098 dan (Price Earning Ratio/PER) minus -1,28. 

Selain itu, pada perdagangan Selasa, 2 Juli 2024, kemarin, saham WIKA juga masuk jajaran top gainers dengan kenaikan 10,77%. Meski begitu, secara (year-to-date/ytd) saham ini masih tertekan 29,3%. Pertanyaannya, apa ada informasi terbaru soal perusahaan ini? 

Kontrak Baru

Emiten yang bersandikan WIKA diketahui berhasil mengamankan kontrak baru senilai Rp 8,86 triliun hingga Mei 2024. Mayoritas kontrak tersebut berasal dari segmen infrastruktur, gedung, industri, real estate, dan EPCC.

Saat ini, WIKA masih fokus pada penyelesaian proyek-proyek yang sedang berjalan. Di antaranya adalah proyek Jalan Tol Tempino - Jambi di Sumatera yang telah mencapai progres 73,7%, serta Bendungan Tiga Dihaji Paket 4 di Sumatra Selatan yang mencapai progres 93,6%.

Selain itu, WIKA juga sedang mengerjakan proyek pendukung untuk Upacara Kenegaraan di ibu kota pada bulan Agustus mendatang, seperti pembangunan Istana Negara yang telah mencapai progres 72,8%.

Di samping itu, pada 28 Februari 2024, WIKA berhasil menyelesaikan proses restrukturisasi keuangan dengan para kreditur perbankan sebagai bagian dari 8 langkah penyehatan yang dijalankan perseroan. 

Perusahaan juga telah melunasi Sukuk I Tahap I Tahun 2020 Seri A sebesar Rp184 miliar pada 29 April 2024, dan mengaktifkan opsi panggilan (call option) Obligasi I Tahap I Tahun 2020 Seri A sebesar Rp50 miliar pada 14 Juni 2024.

Kinerja Kuartal I 

Namun, kinerja keuangan WIKA masih menunjukkan penurunan. Pada kuartal I 2024, perusahaan mencatatkan kerugian sebesar Rp1,13 triliun, yang mengalami kenaikan sebesar 117,31% secara tahunan. 

Asal tahu saja, pada kuartal I-2023, kerugian BUMN konstruksi hanya berada di level Rp521,25 miliar. Selaras dengan kerugian bersih, pendapatan bersih WIKA pada kuartal I-2024 juga mengalami penurunan smenjadi Rp3,53 triliun. 

Kontribusi terbesar berasal dari segmen infrastruktur dan gedung yang menyumbang Rp 1,53 triliun, diikuti oleh segmen industri dengan Rp1,15 triliun, dan segmen energi serta pabrik industri sebesar Rp585,97 miliar.