
Saham CLEO Terbang Tinggi Setelah Diumumkan Masuk MSCI
- Saham PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), yang dipimpin oleh Hermanto Tanoko, mengalami lonjakan signifikan setelah diumumkannya hasil evaluasi indeks MSCI. Informasi ini dipahami sebagai penambah likuiditas saham perusahaan.
Bursa Saham
JAKARTA - Saham PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), yang dipimpin oleh Hermanto Tanoko, mengalami lonjakan signifikan setelah diumumkannya hasil evaluasi indeks MSCI. Informasi ini dipahami sebagai penambah likuiditas saham perusahaan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, hingga pukul 13.39 WIB pada Rabu, 12 Februari 2025, saham CLEO melonjak 95 poin atau 6,87% menjadi Rp1.550. Saham ini sempat bergerak fluktuatif di kisaran harga Rp1.150 hingga Rp1.755 per lembar.
Pergerakan positif saham emiten produsen air minum dalam kemasan (AMDK) ini dipicu oleh pengumuman rebalancing indeks MSCI yang berlaku untuk periode Februari 2025. MSCI baru-baru ini mengungkapkan hasil evaluasi yang akan berlaku efektif mulai 3 Maret 2025 hingga 2 Juni 2025.
- Usai Reli Panjang, Harga Emas Antam Hari Melandai Hari Ini
- Mau Nonton Konser Green Day di Ancol Gratis? Ini Caranya!
- Keluhan Coretax Mengemuka, Pemerintah Pastikan Solusi dan Perbaikan
Dalam perubahan ini, empat saham keluar dari MSCI Indonesia Small Cap, yaitu PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Sebaliknya, tiga saham baru masuk dalam indeks, termasuk CLEO, yang merupakan satu-satunya emiten air minum dalam kemasan yang terdaftar, bersama dengan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). INKP dan MDKA sendiri turun dari kelas MSCI Global Standard.
Sementara itu, kinerja perusahaan menunjukkan pertumbuhan yang solid. Hingga akhir kuartal III 2024, CLEO telah mengoperasikan 31 pabrik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Penyebaran pabrik ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk mendekatkan produksi dengan konsumen.
Didukung oleh lebih dari 380 jaringan distribusi internal dan sekitar 7.000 mitra distribusi, CLEO terus memperkuat posisinya di pasar. Di sisi lain, CLEO juga telah merealisasikan dana belanja modal sebesar Rp514 miliar hingga September 2024 untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan pendapatan.
Direktur Utama CLEO, Melisa Patricia, menargetkan pertumbuhan dobel digit pada 2024 berdasarkan tren kinerja positif setiap tahunnya. Melisa menyatakan, "Kami berharap dapat menutup 2024 dengan peningkatan penjualan dobel digit, yang berarti CLEO akan kembali mencetak rekor baru dalam kinerja kami dibandingkan tahun lalu," ujarnya dalam siaran pers pada Kamis, 12 Desember 2024.
Melisa juga bilang pada kuartal III-2024 CLEO mencatatkan penjualan hingga Rp 1,97 triliun atau meningkat 31,5% YoY dan laba bersih melonjak 60,8% YoY menjadi Rp336,5 miliar.
“Sementara itu, hasil kuartal ke-4 belum dirilis namun secara historis merupakan yang tertinggi, didorong oleh peningkatan penjualan dari acara-acara akhir tahun seperti konser, perayaan Natal, dan liburan Tahun Baru,” tandasnya.