PT DCI Indonesia Tbk (DCII)
Korporasi

Saham DCII Emiten Teknologi Afiliasi Anthony Salim Makin Gesit

  • Harga saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII), perusahaan afiliasi konglomerat Anthony Salim, terus melesat dengan kenaikan yang signifikan. Saham yang bergerak di teknologi ini bahkan berhasil mencatatkan rekor tertinggi dalam beberapa waktu terakhir.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Harga saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII), perusahaan afiliasi konglomerat Anthony Salim, terus melesat dengan kenaikan yang signifikan. Saham yang bergerak di teknologi ini bahkan berhasil mencatatkan rekor tertinggi dalam beberapa waktu terakhir.

Diketahui emiten dengan kode saham DCII mencatatkan rekor baru pada perdagangan hari ini, mencapai Rp62.600 per saham saat sesi pertama Jumat, 13 September 2024. Sebelumnya, level tertinggi saham ini tercatat pada Rp59.000 pada 16 Juni 2021.

Sebagai informasi, DCII adalah perusahaan data center pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham ini melakukan listing perdana pada 6 Januari 2021 dengan harga Rp420, dan langsung dikenal sebagai salah satu saham fenomenal di tahun tersebut.

Keberhasilan ini tak lepas dari pencapaian luar biasa yang diraih oleh saham yang dipimpin oleh Otto Toto Sugiri ini, yang mengalami auto reject atas (ARA) selama berbulan-bulan, melonjak dari Rp420 menjadi Rp59.000 pada 17 Juni 2021. Dalam waktu kurang dari satu tahun, saham ini berhasil melambung hingga 13.947%.

Dengan harga tertinggi Rp62.600, maka penguatan saham DCII telah mencapai 14.804,76% atau naik lebih dari 149 kali terhitung sejak 6 Januari 2021 hingga 13 September 2024. Bahkan, saat ini kapitalisasi pasar (market cap) DCII telah lebih dari Rp134 triliun mengalahkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (IBCP) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).

Berdasarkan data pemegang saham yang dilansir dari RTI Business, Otto Toto Sugiri memiliki 29,9% saham DCII. Kenaikan harga saham ini berkontribusi pada peningkatan kekayaan Toto Sugiri menjadi US$3 miliar.

Setelah Toto Sugiri, pemegang saham berikutnya adalah Marina Budiman dengan 22,51% dan Han Arming Hanafia dengan 11,12%. Selain itu, Anthoni Salim, yang merupakan pengendali grup Salim, juga memiliki 11,12% saham.

Dari sisi kinerja keuangan, DCII pada paruh pertama tahun ini sukses mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp299,62 miliar. Raihan tersebut meningkat dari Rp242,23 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Senada dengan kenaikan laba, pertumbuhan pendapatan juga tercatat dari Rp632,81 miliar menjadi Rp737,30 miliar, dengan laba usaha naik dari Rp331,83 miliar menjadi Rp378,66 miliar. Beban keuangan perusahaan mengalami penurunan dari Rp52,13 miliar menjadi Rp41,73 miliar.

Saat ini, DCII mengoperasikan tiga pusat data, yaitu DCI-Hyperscale 1 (H1) di Cibitung, Kabupaten Bekasi; DCI-H2 di Karawang; dan DCI-E1 di Jakarta, dengan total kapasitas mencapai 83 megawatt (MW). 

Selain itu, DCII juga sedang meningkatkan kapasitas DCI-H1 dengan pembangunan gedung kelima yang akan menambah kapasitas pusat data sebesar 36 MW dari target penambahan kapasitas tahun ini sebesar 119 MW.