Saham Emiten Cat Avian (AVIA) Melesat 5 Persen Usai Rilis Kinerja Keuangan 2023
- Saham PT Avia Avian Tbk (AVIA) melesat sekitar 5% usai emiten cat yang dimiliki konglomerat Hermanto Tanoko ini merilis kinerja keuangan 2023 yang menunjukan perolehan laba bersih impresif.
Korporasi
JAKARTA – Saham PT Avia Avian Tbk (AVIA) melesat sekitar 5% usai emiten cat yang dimiliki konglomerat Hermanto Tanoko ini merilis kinerja keuangan 2023 yang menunjukan perolehan laba bersih impresif.
Berdasarkan data IDX Mobile, pada perdagangan Rabu, 28 Februari 2024, pukul 13:53 WIB, saham AVIA berada di harga Rp570 per saham. Nominal tersebut melesat 5,56% dari harga pembukaannya sebesar Rp550 per saham.
Dari segi variasi harga, saham ini berfluktuasi antara Rp540 hingga Rp575 per saham. Adapun total frekuensi saham Avian mencapai 1,81 ribu, dengan volume perdagangan mencapai 18,2 juta lembar saham.
- Bakal ada Update iOS 18, Berikut Bocoran Perangkat yang Dapat Pembaruan
- IHSG Sesi Naik 0,36 Persen, Saham INCO hingga ASII Top Gainers LQ45
- Pakar Optimistis Pasar Properti Tumbuh Positif Usai Pemilu
Selama sesi tersebut, kapitilasi pasar saham inimenembus Rp35,32 triliun. Dapat dikatakan kenaikan saham emiten bersandikan AVIA ini imbas daripada rilis keuangan perseroan yang positif.
Pasalnya, jika mengacu perdagangan Selasa, 27 Februari 2024, kemarin, MNC Sekuritas mengungkapkan bahwa saham AVIA terkoreksi 1,82% ke 540 dan masih didominasi oleh volume penjualan.
Namun, menurut perusahaan efek ini, koreksi AVIA masih tertahan oleh MA60. MNC Sekuritas perkirakan, posisi AVIA saat ini sedang berada pada bagian dari wave (B) dari wave [C], sehingga koreksi AVIA akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali
MNC Sekuritas memberikan rekomendasi untuk membeli saham AVIA pada level harga yang lemah, dengan pendekatan Buy on Weakness di kisaran 494-514. Target harga yang diantisipasi adalah 610 dan 695, dengan batas kerugian (stoploss) di bawah 468.
Kinerja AVIA 2023
Berdasarkan publikasi keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), AVIA berhasil mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 4,8%, mencapai angka Rp7,01 triliun sepanjang tahun 2023.
Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp6,69 triliun. Pencapaian tersebut didukung oleh peningkatan kinerja pada segmen solusi arsitektur dan segmen perdagangan barang, yang masing-masing menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 4,3% menjadi Rp5,61 triliun dan 6,8% menjadi Rp1,39 miliar.
Tidak hanya itu, kedua segmen tersebut juga berhasil memberikan pertumbuhan laba kotor dalam kategori dua digit yang signifikan. Hal ini menciptakan margin laba kotor terkonsolidasi tertinggi dalam lima tahun terakhir, mencapai tingkat 45,4%.
Selanjutnya, EBITDA menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 15,8%, mencapai Rp1,92 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,66 triliun, dengan tingkat margin mencapai 27,5%.
Selain itu, laba bersih juga mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 17,3%, mencapai Rp1,64 triliun dibandingkan dengan periode tahun 2022 yang sebesar Rp1,4 triliun. Tingkat margin laba bersih tercatat pada level kuat sebesar 23,4%, mencapai tingkat tertinggi yang tercatat dalam lima tahun terakhir.
“Harap dicatat bahwa pada tahun 2023, terjadi reklasifikasi akuntansi dari biaya di bawah garis yang berkontribusi pada peningkatan margin kotor sebesar 1,4%. Peningkatan laba kotor secara utama didukung oleh penurunan harga bahan baku,” demikian pernyataan manajemen dalam keterbukaan informasi pada Rabu, 28 Februari 2023.
Asal tahu saja, tahun 2023 menjadi tahun di mana AVIA meluncurkan 9 pusat distribusi mandiri, 10 mini pusat distribusi yang sepenuhnya dimilikinya, dan 3 pusat distribusi yang dikelola oleh pihak ketiga.
AVIA berhasil menguasai dan mengelola sebanyak 587 truk pengiriman dan 43 sepeda motor roda tiga untuk layanan pengiriman ekspres. Ini memberikan AVIA kemampuan untuk melakukan sekitar 10.000 pengiriman setiap harinya. “Pemenuhan layanan pengiriman dalam waktu 1 hari sebesar 94% dan layanan pengiriman ekspres sebesar 33%,” imbuh manajemen.