Karyawan beraktivitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

Saham EXCL, HRUM hingga INCO Top Gainers LQ45 Kala IHSG Sesi I Amblas

  • IHSG sesi pertama melemah dahsyat 0,70% ke level 7.037,52. Meski begitu, saham teknologi EXCL dan emiten nikel HRUM serta INCO sukses menjadi top gainers LQ45.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I Senin, 22 April 2024 mengalami pelemahan dahsyat 0,70% ke level 7.037,52. Meski begitu, saham teknologi EXCL dan emiten pertambangan nikel HRUM serta INCO berhasil menjadi top gainers dalam LQ45.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), selama sesi pertama, IHSG bergerak di rentang 7.026-7.117. Saham sektor keuangan terjun paling dalam. Begitu juga saham-saham blue chips Indeks LQ45 yang diawal sesi perdagangan sempat menguat malah melemah 0,55%. 

Sementara itu, lima besar saham terlaris atau top gainers LQ45 dihuni oleh PT XL Axiata Tbk (EXCL) berada di posisi pertama dengan penguatan 5,94% ke level Rp2.320 per saham. Posisi kedua ada saham emiten nikel PT Harum Energy Tbk (HRUM) yang naik 5,43% ke level Rp1.360 per saham. 

Selanjutnya, ada emiten jamu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dengan penguatan 4,38% ke level Rp715 per saham. Di posisi keempat dan kelima ada PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang masing-masing melesat 2,72% (Rp945 per saham) dan 2,27% (Rp4.500 per saham). 

Adapun lima besar saham paling tekor atau top losers LQ45 ditempati oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berada di nomor pertama dengan pelemahan 4,5% ke level Rp1.485 per saham. Posisi kedua ada saham ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) turun 4,42% ke level Rp1.620 per saham. 

Selanjutnya, ada emiten perbankan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBTN) melemah 2,55% ke level Rp1.350 per saham. Di posisi keempat dan kelima ada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang masing-masing melemah 2,14% (Rp2.740 per saham) dan 1,88% (Rp785 per saham). 

Indeks Sektoral

Selama sesi pertama, perdagangan saham mencapai puncaknya dengan 11,4 miliar saham berpindah tangan, mewujudkan nilai transaksi sebesar Rp 5,6 triliun. Transaksi ini terjadi sebanyak 788.185 kali. Dalam pergerakan harga, 239 saham mengalami kenaikan, sementara 326 saham mengalami koreksi, dan 192 saham lainnya stagnan.

Mayoritas sektor saham mengalami penurunan pada penutupan sesi pertama IHSG. Sektor keuangan menjadi yang paling terpukul dengan penurunan sebesar 1,16%. Disusul oleh sektor barang konsumsi non-primer dengan pelemahan sebesar 0,66%, sektor infrastruktur 0,64%, sektor energi 0,25%, dan sektor industri 0,16%.

Di sisi lain, hanya ada beberapa sektor mengalami penguatan. Sektor properti memimpin dengan kenaikan sebesar 0,52%, diikuti oleh sektor barang baku dengan kenaikan 0,46%, sektor barang konsumsi primer 0,24%, dan sektor teknologi 0,1%.

Dari lantai bursa Asia mayoritas indeks mengalami kenaikan. Nikkei (Tokyo) melonjak 0,61%, Hang Seng (Hong Kong) menguat 1,79%, dan Strait Times (Singapura) terkerek 1,35%. Namun, Shanghai (Shanghai) mengalami penurunan sebesar 0,49%.

Sentimen IHSG

Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas mengatakan IHSG berpeluang bergerak sideways pada awal pekan. “Fokus tertuju pada rilis kinerja kuartal I-2024 dengan emiten BBCA akan mengumumkan kinerja kuartal I-2024 pada hari ini,” jelasnya dalam riset pada Senin, 22 April 2024. 

Selain itu, gerak IHSG juga akan dipengaruhi oleh sidang pembacaan putusan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi yang digelar hari ini sejak pukul 09.00 WIB, pagi tadi.

Selain itu, fokus pelaku pasar juga tertuju pada rilis neraca perdagangan Indonesia beserta data ekspor dan impor periode Maret 2024, yang diperkirakan akan mencapai US$1,54 miliar atau naik tipis dibandingkan Februari 2024 yang mencapai US$0,87 miliar.