Seluruh pemenang Mitra Juara Gojek 2022 foto bersama jajaran manajemen Gojek usai acara seremoni penyerahan plakat juara,Senin 12 Desember 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Saham GOTO Akhirnya Berdenyut, Sinyal Rebound?

  • Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akhirnya berdenyut ke level Rp51 per saham. Pada perdagangan kemarin, akumulasi net buy asing saham ini mencapai Rp11,1 miliar.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akhirnya berdenyut ke level Rp51 per saham pada perdagangan Rabu, 10 Juli 2024. Situasi ini lantas mengakhiri tidur panjang emiten teknologi di level gocap hampir dua minggu terakhir.

Data dari RTI Business hingga pukul 9:47 WIB menunjukkan bahwa saham GOTO masih bergerak naik turun di level Rp50-51 per saham. Meskipun begitu, bid dan ask saham dari induk ojek online Gojek ini mulai muncul.

Selama periode tersebut, tercatat bid untuk saham GOTO mencapai 13,5 juta lot di level Rp50 per saham. Sementara itu, ask saham ini berada di level Rp51 per saham dengan jumlah 7,44 juta lot. Adapun volume perdagangan saham ini mencapai 232,26 juta lembar. 

Di samping itu, pada penutupan perdagangan Selasa, 9 Juli 2023, akumulasi transaksi investor asing atau net buy mencapai Rp11,1 miliar di seluruh pasar. Pertanyaannya, apakah pergerakan ini menunjukkan sinyal rebound seiring penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?

Peluang Rebound

Invesment Analyst Stockbit Sekuritas Edi Chandren meyakini bahwa seiring dengan pulihnya IHSG sebesar 8% dari titik terendahnya, akan secara perlahan mengerek beberapa sektor yang siklus bisnisnya dipengaruhi ekonomi secara umum.

“Seiring dengan pulihnya market dengan IHSG +8,1% dari titik terendahnya belakangan ini hingga penutupan kemarin, 9 Juli 2024, sejumlah saham dari beberapa sektor yang cyclical pun mengalami kenaikan signifikan,” jelasnya dalam riset pada Rabu, 10 Juli 2024. 

Edi mengungkapkan bahwa sektor properti telah pulih sejalan dengan kenaikan IHSG. "PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengalami kenaikan 11,0%, sementara PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik sebesar 11,9%," jelasnya.

Edi melanjutkan bahwa untuk sektor teknologi, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan PT Bukalapak.com (BUKA) masing-masing telah mengalami kenaikan sebesar 25,0% dan 17,6%. 

Nah, bagaimana dengan saham GOTO yang saat ini berada di level gocap? “Dengan meningkatnya minat investor berkat kondisi pasar yang membaik, kami menilai GOTO memiliki potensi untuk mengikuti kenaikan saham-saham teknologi yang disebutkan di atas,” jelasnya.

Target Saham

Sementara itu, data dari Stockbit Sekuritas tercatat bahwa 26 dari 35 sekuritas atau analis lembaga keuangan merekomendasikan buy dengan target harga tertinggi sebesar Rp125 per saham. Salah satu sekuritas yang merekomendasi buy adalah CITI Research.  

CITI yang merupakan lembaga riset keuangan ini menyatakan GOTO "harus diperdagangkan dengan harga premium" dibandingkan dengan rekan-rekan regionalnya, mengingat "dominasi perusahaan tersebut di Indonesia".

Kendati begitu, CITI menurunkan target saham GOTO ke level Rp95 per saham dari sebelumnya Rp195 per saham. "Kami yakin saham tersebut menawarkan potensi kenaikan yang signifikan dari level saat ini jika perusahaan berhasil melaksanakan strateginya," kata CITI Research dikutip pada Jumat, 5 Juli 2024.  

Senada dengan CITI, Analis Mirae Asset Sekuritas, Christopher Rusli juga merekomendasikan beli saham GOTO dengan target harga Rp75 per saham. Ia mengungkapkan bahwa untuk tahun ini memang ada sentiment negatif yang masih emiten teknologi ini seperti pelemahan nilai tukar rupiah dan suku bunga yang tinggi. 

Namun, kata dia, GOTO masih mendapatkan sentiment positif dari lini bisnisnya di bidang keungan yaitu GOTO Financial yang akan diperluas melalui buy now pay later (BNPL), serta memonetiasi ekosistem e-commerce lewat kemitraan dengan TikTok.