Karyawan beraktivitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Rekomendasi

Saham GOTO-ARTO Diborong Investor saat Transaksi Pasar Merosot 51,96 Persen

  • Hingga penutupan perdagangan, terdapat 217 saham menguat, 338 saham melemah, dan 204 saham lainnya ditutup stagnan.

Rekomendasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,29% atau 20,84 poin pada level 7.059,91 pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat, 1 Desember 2023.

Merujuk data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja indeks komposit hari ini diikuti oleh total nilai transaksi pasar yang merosot sekitar 51,96% menjadi Rp12,12 triiun dari Rp25,23 triliun pada perdagangan sebelumnya.

Dalam satu hari perdagangan, IHSG bergerak pada rentang level 7.022,77 – 7.083,86. Hingga penutupan perdagangan, terdapat 217 saham menguat, 338 saham melemah, dan 204 saham lainnya ditutup stagnan.

Di tengah kondisi tersebut, sejumlah tercatat mengalami peningkatan kinerja optimal hingga masuk pada jajaran top gainers, seperti saham PT Prydam Farma Tbk (PYFA) yang kembali melaju paling kencang mencapai 25% hingga pada level Rp1.250.

Kemudian, saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) ikut melesat 14,97% ke harga Rp384, diikuti oleh saham PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) yang mencatatkan kenaikan kinerja hingga 14,91% menuju kisaran Rp185.

Selanjutnya, saham emiten raksasa teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantu melonjak 12,37% dan parkir pada level Rp109, dibuntuti oleh saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) bertumbuh hingga 9,06% ke harga Rp3.490.

Adapun pada jajaran top losers, saham PT Puri Global Sukses Tbk (PURI) lagi-lagi menjadi saham yang terkoreksi paling dalam hingga 24,71% hingga menyentuh level auto reject bawah (ARA) ke harga Rp262 dan saham PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) terjungkal 21,48% pada level Rp106 per lembar.

Sementara itu, saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), serta PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) turut mengalami penurunan kinerja mendalam dengan persentase masing-masing 18,98%, 18,06%, dan 12,86%.