Saham GOTO Bergairah, Nilai Transaksi Tembus Ratusan Miliar
- Saham GOTO kembali bergairah dengan total nilai transaksi sahamnya mencapai Rp315 miliar, menjadikannya sebagai saham teraktif di bursa hingga perdagangan sesi pertama hari ini.
Bursa Saham
JAKARTA – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali menunjukkan semangat pada perdagangan Rabu, 17 Juli 2024, dengan kenaikan sempat menyentuh level 4% atau Rp52 per saham dari harga pembukaannya di angka gocap.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan sesi pertama, saham GOTO diparkir di level Rp51 per saham atau melesat 2,00%. Menariknya, total nilai transaksi saham ini mencapai Rp315 miliar, menjadikannya sebagai saham teraktif di bursa hingga siang ini.
Sementara itu, volume perdagangan saham GOTO tercatat di angka 6,23 miliar saham, dengan rincian 41 juta lot dalam antrean beli dan 21 juta lot dalam antrean jual. Adapun frekuensi saham emiten teknologi akomodasi dan perniagaan elektronik ini menembus 42,186 kali.
Kenaikan saham GOTO terjadi setelah perseroan meluncurkan Dira (Dikte Suara), sebuah asisten suara berbahasa Indonesia berbasis kecerdasan buatan (AI) yang kini tersedia di aplikasi GoPay, lini bisnisnya di bidang financial technology.
Aplikasi ini telah dapat digunakan oleh sebagian pengguna dan akan terus diperluas hingga menjangkau seluruh pengguna, sebelum akhirnya diluncurkan di aplikasi Gojek, sebuah layanan akomodasi berbasis teknologi.
Manajemen GOTO menegaskan peluncuran kecerdasan buatan itu merupakan bagian dari GoTo AI, sebuah program jangka panjang untuk pengembangan dan pemanfaatan kecerdasan buatan di ekosistem perseroan.
Sebelumnya, sejumlah analis memperkirakan kinerja GOTO akan mencatat perbaikan yang solid hingga akhir semester I-2024. Pertumbuhan ini didukung oleh beberapa faktor positif, termasuk selesainya divestasi mayoritas saham Tokopedia.
“Musim hari raya dan adanya THR akan mendorong masyarakat untuk berbelanja, yang akan menjadi katalis positif bagi pertumbuhan transaksi (Gross Transaction Value/GTV) perusahaan teknologi seperti GOTO. Jika tingkat monetisasi dapat dipertahankan, pendapatan GOTO akan tumbuh positif,” ujar Abdul Azis, analis Kiwoom Sekuritas, dalam risetnya kemarin.
Hingga kuartal I-2024, GOTO mencatat GTV sebesar Rp 116,5 triliun. Jika diasumsikan nilai transaksi tumbuh 5% secara kuartalan, GTV GOTO dapat mencapai Rp 122 triliun di kuartal II-2024.
“Jika net take rate dapat dipertahankan di level 2,6-2,7%, pendapatan bersih perusahaan dapat tumbuh 7% secara kuartalan, dengan tambahan pendapatan bersih hingga Rp 3,3 triliun untuk periode April-Juni 2024,” katanya.
Dia juga optimis bahwa dengan momentum siklis ini, ditambah efisiensi operasional di setiap lini bisnis, baik On-Demand Services (ODS) maupun fintech, GOTO dapat mencapai target EBITDA yang disesuaikan impas tahun ini.
Perlu diketahui, kinerja konsolidasi GOTO mengacu pada pro-forma dekonsolidasi Tokopedia dan GoTo Logistics (GTL) di kuartal I-2024, yang semuanya sejalan dengan estimasi pelaku pasar.