Saham GOTO Mulai Diakumulasi 3 Broker Ini, Bagaimana Target Sahamnya?
- Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan penguatan 7,14% dan menjadi top gainers di Indeks LQ45 pada 3 Desember 2024.
Bursa Saham
JAKARTA – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil menduduki jajaran top gainers emiten yang tergabung dalam Indeks LQ45 pada perdagangan Selasa, 3 Desember 2024, kemarin. Lantas, berapa target saham emiten teknologi ini?
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham GOTO pada perdagangan kemarin berhasil ditutup dengan penguatan 7,14% ke level Rp75 per saham. Selama periode tersebut, saham ini bergerak di kisaran Rp71-77 per saham.
Kenaikan ini menjadikan saham GOTO melesat sebagai top gainers LQ45, sekaligus mengakhiri pelemahan pada saham perseroan selama satu minggu terakhir. Lebih jauh, total net buy saham ini pada periode tersebut menembus level Rp256,65 miliar.
- Bitcoin yang Terkunci Belasan Tahun Dibuka Hacker, Apakah Pertanda Lemahnya Kemanan Blockchain?
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 04 Desember 2024 untuk Wilayah DKI Jakarta
- Produksi Senjata Rusia untuk Perang di Ukraina Ungguli NATO
Dari sisi broker, PT Verdhana Sekuritas tercatat sebagai pengakumulasi terbesar saham GOTO dengan nilai transaksi Rp119,6 miliar. Selain itu, PT Indo Premier Sekuritas dan PT CGS CIMB Sekuritas Indonesia turut memburu saham ini dengan transaksi masing-masing sebesar Rp32,9 miliar dan Rp26,1 miliar.
Yang menjadi pertanyaan, apakah saham GOTO bisa melesat lebih jauh? MNC Sekuritas dalam risetnya yang terbit hari ini Rabu, 4 Desember 2024, memberikan rekomendasi buy on weakness saham GOTO dengan target harga Rp80 per saham dan Rp85 per saham.
MNC Sekuritas berpendapat bahwa penguatan saham GOTO sebesar 7,14% ke level Rp75 disertai dengan peningkatan volume pembelian. Selama saham ini tetap berada di atas level Rp68 sebagai stop loss, posisi GOTO diperkirakan masih berada dalam fase wave [iii] dari wave C.
Sementara itu, kinerja keuangan GOTO diprediksi akan pulih lebih cepat dari yang diperkirakan. Prediksi ini sekaligus menggugurkan konsensus analis sebelumnya yang mengestimasi kerugian GOTO akan terus berlanjut.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian hingga September 2024, ekosistem digital terbesar di Indonesia ini tercatat berhasil menekan kerugian dari Rp5,23 triliun menjadi Rp4,31 triliun, dibandingkan periode sembilan bulan tahun sebelumnya yang mencatatkan kerugian sebesar Rp9,54 triliun.
Penguatan kinerja GOTO pada kuartal III-2024 tidak lepas dari peningkatan Gross Transaction Value (GTV) inti grup yang naik 74% secara tahunan menjadi Rp72,0 triliun. GTV Grup secara keseluruhan juga naik 37% (year-on-year/yoy) menjadi Rp137,4 triliun.
Lalu, pendapatan kotor GOTO tercatat naik 34% yoy menjadi Rp4,7 triliun, sementara Adjusted EBITDA yang berbalik positif tercatat sebesar Rp137 miliar, berbanding terbalik dengan kerugian sebesar Rp559 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebelumnya, Retail Research Analyst CGS International Sekuritas Indonesia, Andrian A. Saputra, menyebutkan bahwa faktor lain yang mempercepat pemulihan kinerja keuangan GOTO adalah penurunan suku bunga The Fed dan keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan.
Saat ini, suku bunga The Fed berada di level 4,75%, turun dari sebelumnya yang sebesar 5%. Sedangkan BI tetap mempertahankan suku bunga acuan di posisi 6%. “Secara umum, suku bunga ini menjadi katalis positif untuk sektor teknologi dan GOTO,” ujar Andrian belum lama ini.
Andrian bilang penurunan suku bunga ini menjadi sentimen yang cukup positif, tidak hanya bagi GOTO, tetapi juga bagi emiten-emiten saham teknologi lainnya yang sebelumnya tertekan oleh tingginya biaya pendanaan.
Selain itu, manajemen GOTO juga menunjukkan optimisme terhadap sektor financial technology (fintech), yang diperkirakan akan mencatatkan EBITDA positif pada kuartal IV-2024. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan kinerja keuangan GOTO. "Ini menjadi angin segar bagi kinerja keuangan GOTO, mengingat prediksi sebelumnya yang mengestimasi kerugian masih akan terus berlanjut," tambah Andrian.