Wakil Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Immanuel Ebenezer didampingi Head og Region Gojek Gede Manggala saat berdiskusi dengan mitra driver dalam acara kopdar di Kantor Gojek Kemang Timur, Selasa 10 Desember 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Saham GOTO Tembus Rp86, Investor Lokal Borong Rp373 Miliar, Ini Faktor Pendorongnya

  • Di tengah persaingan industri teknologi, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil tampil energik di awal tahun ini. Saham tersebut melambung 21,13% secara year-to-date, menjadi perhatian di kalangan pasar.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Di tengah persaingan industri teknologi, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil tampil energik di awal tahun ini. Saham tersebut melambung 21,13% secara year-to-date, menjadi perhatian di kalangan pasar.

Bahkan, saham GOTO sejauh ini menjadi saham teknologi yang menunjukkan performa paling signifikan dibandingkan dengan para kompetitornya. Sebagai perbandingan, saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) tercatat turun 4,80% secara year-to-date, sementara PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) bergerak stagnan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada penutupan perdagangan Senin, 20 Januari 2025, saham GOTO ditutup di level Rp86 per saham, mencatat kenaikan 2,38%. Kinerja positif ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi pertumbuhan perusahaan.

Tren apik ini juga didukung oleh aksi akumulasi investor lokal yang berhasil mengimbangi tekanan jual dari investor asing. Investor lokal tercatat memborong saham senilai Rp373,04 miliar, sementara penjualan mereka mencapai Rp265,31 miliar. 

Di sisi lain, investor asing melepas saham senilai Rp226,62 miliar, dengan aksi akumulasi sebesar Rp119,89 miliar. Sementara itu, dari sisi broker, Verdhana Sekuritas menjadi broker teraktif yang memborong saham GOTO dengan transaksi sebesar Rp63,2 miliar. 

Faktor Pendorong

Mengingat performa saham GOTO yang apik, sebagian besar analis tetap merekomendasikan beli untuk saham ini. Berdasarkan konsensus Bloomberg, dari 33 analis, 24 di antaranya atau 73% memberikan rekomendasi beli, sedangkan 9 lainnya atau 27% merekomendasikan hold, tanpa rekomendasi jual.

Terbaru, Analis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis, dalam risetnya pada 17 Januari 2024, juga merekomendasikan beli saham GOTO, menyebutnya sebagai pilihan utama di sektor teknologi.

“GOTO mencatat pertumbuhan pengguna aktif bulanan (Monthly Transacting Users/MTU) yang kuat, dengan unduhan yang konsisten sekitar 1 juta per bulan, menunjukkan peningkatan konversi pengguna, retensi, dan frekuensi pesanan,” tulis Niko. 

Niko bilang bahwa pertumbuhan nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value/GTV) yang stabil dan peningkatan margin kontribusi mencerminkan efisiensi operasional serta penurunan biaya pemasaran perseroan.

Tidak hanya itu, tambah Niko, langkah strategis GOTO untuk mencapai profitabilitas, termasuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan ekspansi bisnis fintech di bawah GoTo Financials (GTF).

“Kami yakin bahwa penerapan AI dalam operasional GOTO akan mendorong pertumbuhan pinjaman lebih dari 20% per kuartal, dengan manajemen risiko yang dinamis menjaga NPL sekitar 1%,” tambah Niko.

GOTO juga mengoptimalkan kontrak cloud dengan Alibaba, Tencent, dan penyedia hyperscaler lainnya, untuk meningkatkan efisiensi produk dan layanan serta memperbaiki rasio biaya terhadap pendapatan.

Oleh sebab itu, GTF diproyeksikan mencapai EBITDA positif pada kuartal keempat 2024, dengan pertumbuhan pinjaman yang kuat pada tahun fiskal 2025, yang dikelola oleh AI, sehingga meningkatkan margin EBITDA sebagai persentase dari GTV.