Pasar Modal

Saham HERO Melejit di Tengah Rencana Penutupan Seluruh Gerai Giant, Begini Proyeksi Analis

  • Saham emiten ritel PT Hero Supermarket Tbk (HERO) kembali mengalami lonjakan pada perdagangan Jumat, 28 Mei 2021. Sebelum penutupan perdagangan, saham HERO telah melesat 24,91% ke level harga Rp1.730 per lembar.

Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Saham emiten ritel PT Hero Supermarket Tbk (HERO) kembali mengalami lonjakan pada perdagangan Jumat, 28 Mei 2021. Sebelum penutupan perdagangan, saham HERO telah melesat 24,91% ke level harga Rp1.730 per lembar.

Peningkatan harga saham HERO ini telah terjadi selama sepekan perdagangan usai perseroan mengumumkan perubahan strategi bisnis dengan menutup seluruh gerai Giant dan fokus pada bisnis IKEA, Guardian, dan Supermarket Hero.

Melansir data RTI, pelonjakan signifikan pada harga saham HERO setidaknya terjadi dalam sepekan terakhir. Hal ini bermula pada kenaikan harga saham HERO pada 24 Mei 2021 sebesar 6,49%, lalu kembali naik 12,69% pada 25 Mei 2021, melonjak 24,77% pada 27 Mei 2021, dan kembali terbang 24,91% pada akhir pekan, 28 Mei 2021.

Direktur PT MNC Asset Management Edwin Sebayang menilai fenomena ini terjadi akibat adanya perubahan rencana bisnis yang dilakukan perseroan. Menurutnya, harapan perbaikan kinerja di masa depan yang disampaikan perseroan direspons positif oleh pelaku pasar.

“Perseroan melihat Giant itu tidak menguntungkan sehingga mereka menyatakan fokus ke IKEA. Ini kan harapannya ada kinerja yang membaik setelah mereka fokus ke IKEA,” ujarnya kepada TrenAsia.com, Jumat 28 Mei 2021.

Kendati begitu, Edwin memprediksi kenaikan harga saham HERO ini bersifat jangka pendek. Pasalnya, perseroan perlu membuktikan perubahan strategi bisnis yang diambil akan mendatangkan revenue hingga perbaikan kinerja keuangan dan bukan sekedar ekspektasi.

Sedangkan, ia meragukan rencana tersebut dapat mendatangkan keuntungan bagi perseroan. Sebab, IKEA dianggap kurang prospektif karena posisinya yang berada di daerah pinggiran kota (suburb). Belum lagi, saat ini sedang marak tren belanja daring.

“Jadi saya melihatnya ini hanya sebatas harapan dan ekspektasi saja dengan perubahan bisnis mereka. Lalu apakah kenaikan saham ini akan berlanjut? Kalau saya bilang ini hanya short term saja,” tambah dia.

Jika HERO fokus ke bisnis IKEA, lanjut Edwin, maka perseroan akan berhadapan dengan emiten lain seperti PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dan juga pengelola ritel Mitra10, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) yang sudah eksis di banyak provinsi dan di daerah-daerah strategis.

“Perlu diingat, mereka juga kan mesti membayar nama IKEA ke luar negeri yang notabenenya dalam mata uang dolar Amerika Serikat. Nah, jadi apakah betul ini akan mendatangkan revenue?” pungkasnya.