Saham ISAT Diprediksi Tembus Level Ini Sebelum Stock Split
- Harga saham emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT), diperkirakan akan menguat menuju level Rp13.300 per saham menjelang aksi korporasi pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:4.
Bursa Saham
JAKARTA - Harga saham emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT), diperkirakan akan menguat menuju level Rp13.300 per saham menjelang aksi korporasi pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:4.
Berdasarkan data RTI Business, pada perdagangan Jumat, 23 Agustus 2024, saham ISAT bergerak stagnan di level Rp10.600 per saham. Angka tersebut, mencerminkan penurunan 9,01% selama satu bulan terakhir.
Meski begitu, dalam riset yang diterbitkan awal bulan ini, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ISAT dengan target harga Rp13.300 per saham. Target harga ini didasarkan pada pertumbuhan kinerja keuangan ISAT yang solid sesuai estimasi.
- Utang Bulog di BNI Terus Membesar, Tembus Rp20,57 Triliun pada Semester I-2024
- Disentil Bahlil Lelet Urus Perpanjangan IUPK, Bos Freeport: Masih Diskusi
- Amarah, Tangis, dan Harapan di Tengah Bara Api yang Membakar Senja di Senayan
Analisis tersebut juga mempertimbangkan gencarnya ekspansi perseroan ke wilayah pedesaan. Penguatan jaringan yang berkelanjutan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kinerja sekaligus meningkatkan margin keuntungan.
BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan kenaikan laba bersih emiten bersandikan ISAT menjadi Rp5,30 triliun tahun ini, meningkat dari Rp4,73 triliun pada tahun lalu. Pendapatan usaha juga diprediksi meningkat menjadi Rp55,57 triliun pada tahun 2024, dibandingkan dengan Rp51,22 triliun tahun sebelumnya.
Sebagai informasi, jumlah saham seri B PT Indosat Tbk (ISAT) saat ini tercatat sebanyak 8,06 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Setelah pemecahan saham dengan rasio 1:4, jumlah saham perseroan akan meningkat menjadi 32,25 miliar unit dengan nilai nominal baru sebesar Rp25 per saham.
Sekretaris Perusahaan ISAT, Reski Damayanti, menjelaskan bahwa pemecahan saham ini dilakukan untuk mengatasi rendahnya likuiditas saham perseroan. “Perseroan berharap pemecahan saham dapat meningkatkan likuiditas dan menarik minat investor ritel, terutama investor muda,” ungkap Reski dalam keterangannya belum lama ini.
Aksi korporasi ini, kata Reski, akan direalisasikan oleh ISAT setelah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 24 September 2024.
Saat ini, struktur pemegang saham ISAT terdiri dari Ooredoo Hutchison Asia Pte. Ltd. yang menguasai 65,64% saham, PT Perusahaan Pengelola Aset dengan 9,63%, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia sebanyak 8,33%, Muhammad Buldansyah sebesar 0,003%, dan publik sebanyak 0,0155%.
Kinerja ISAT Semester I-2024
Berdasarkan laporan keuangan interim yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 30 Juli 2024, emiten bersandikan ISAT, melaporkan pendapatan semester I-2024 sebesar Rp27,97 triliun, naik 13,4% secara tahunan dari Rp24,67 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Diketahui kenaikan pendapatan ISAT ditopang oleh kinerja segmen seluler yang melejit 11,4% secara tahunan ke level Rp23,60 triliun, dari Rp21,17 triliun pada semester I-2023. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan data yang diimbangi penurunan pendapatan telepon dan jasa nilai tambah.
Sejalan dengan segmen seluler, segmen MIDI Indosat juga mengalami kenaikan 29,3% ke level Rp3,91 triliun dari Rp3,02 triliun pada akhir tahun lalu, yang didorong oleh peningkatan pendapatan dari internet tetap, konektivitas tetap, dan layanan IT.
Sementara itu, segmen telekomunikasi mengalami penurunan sebesar 1,9% secara tahunan, mencapai Rp458,9 miliar, dibandingkan Rp467,8 miliar pada semester I-2023. Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya pendapatan dari telepon internasional.