<p>Karyawan beraktivitas dengan latar belakang layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 4 Januari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Saham Konstruksi Berpotensi Kembali Menguat Pekan Depan, Ini Sederet Sentimen Positifnya

  • Penguatan pada saham sektor konstruksi hari ini berpotensi bakal berlanjut pekan depan. Pasalnya, saat ini sektor konstruksi memang tengah banjir dengan sentimen positif.

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Penguatan pada saham sektor konstruksi hari ini berpotensi bakal berlanjut pekan depan. Pasalnya, saat ini sektor konstruksi memang tengah banjir dengan sentimen positif.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai, dengan adanya sentimen positif ini, maka potensi kenaikan harga saham sektor konstruksi pekan depan masih cukup besar. Apalagi, katanya, sepanjang 2020 saham-saham sektor konstruksi merupakan lini bisnis yang naik paling akhir daripada sektor-sektor lain seperti farmasi maupun pertambangan.

“Jadi saya pikir ini sektor konstruksi bakal ngegas gitu ya di 2021,” kata Hans kepada TrenAsia.com, Jumat, 15 Januari 2021.

Tidak lupa, Hans juga menyebut adanya sejumlah sentimen positif bagi sektor konstruksi. Pertama dan paling dekat adalah Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

Kabarnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengirimkan tiga nama calon Dewan Pengawas SWF kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pekan depan, ketiga nama ini bakal resmi diumumkan oleh pemerintah dan DPR.

Kemudian, sentimen positif lainnya datang dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang baru saja menandatangani 982 paket kontrak senilai Rp12,5 triliun. Dengan penandatangan itu, maka total sudah ada 1.191 paket kontrak yang selesai lelang dengan nilai Rp14,6 triliun.

Terakhir, dana besar anggaran infrasktruktur tahun ini juga terbilang cukup besar. Nilai anggarannya mencapai Rp149,8 triliun, terbesar di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.

Dengan adanya sentimen positif ini, Hans meyakini bahwa harga saham-saham sektor konstruksi pekan depan masih punya potensi penguatan.

“Masih potensi untuk lanjut (menguat) karena sejujurnya mereka ini tertinggal dibandingkan saham-saham lain,” pungkas Hans.