Karyawan beraktifitas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan perdana di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 3 Januari 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

Saham MBMA, BBCA dan PGAS Top Gainers LQ45 Kala IHSG Sesi I Melompat

  • IHSG mengakhiri perdagangan sesi pertama dengan penguatan 0,67% ke level 7.120,96. Saham MBMA, BBCA dan PGAS berhasil jadi top gainers LQ45.
Bursa Saham
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan sesi pertama Selasa, 23 April 2024, dengan penguatan 0,67% ke level 7.120,96. Saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sukses menjadi top gainers dalam Indeks LQ45. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), selama sesi pertama IHSG bergerak di rentang 7.099 - 7.165. Saham sektor energi barhasil melenting paling tinggi. Begitu juga dengan saham-saham blue chips yang tergabung dalam Indeks LQ45 terpantau melesat 0,81% ke level 928,96. 

Terungkitnya Indeks LQ45 tidak terlepas performa emiten yang mayoritas diparkir di zona hijau dengan rincian 20 saham melesat, 15 saham melemah dan 10 stagnan. Saham tambang PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) berada di urutan pertama saham paling laris dengan penguatan 4,31% ke level Rp605 per saham.

Di posisi kedua ada saham perbankan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang baru saja melaporkan laba bersih kuartal I-2024 dengan pencapaian moncer terpantau menguat 3,74% ke level Rp9.700 per saham. 

Selanjutnya, saham akomodasi dan perniagaan elektronik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang terungkit 3,39% ke level Rp61 per saham. Sementara itu, di posisi keempat dan kelima ada saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). 

Dari sisi harga, saham nikel HRUM terpantau mengalami penguatan 3,00% ke level Rp1.375 per saham. Adapun saham PGAS yang bergerak di bidang minyak dan gas ini terpantau melompat 2,99% ke level Rp1.380 per saham. 

Sebaliknya, saham paling tekor atau top losers dalam Indeks LQ45 dihuni oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berada di urutan pertama dengan pelemahan 4,10% ke level Rp2.570 per saham. 

Di posisi kedua ada saham emas dan nikel plat merah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang melemah 1,98% ke level Rp1.735 per saham. Selanjutnya, saham jaringan telekomunikasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang melemah 1,89% ke level Rp3.110 per saham.

Di posisi keempat dan kelima ada PT Unilver Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP). Saham UNVR yang bergerak di bidang FMCG ini terpantau melemah 1,66% ke level Rp2.370 per saham. Sementara, saham pabrik kertas INKP menurun 1,52% ke level Rp9.700 per saham.  

Selama sesi pertama, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 12,26 miliar dengan nilai transaksi sekitar Rp6,28 triliun, dan terjadi sebanyak 708.016 transaksi. Dari performa emiten yang melantai di BEI sebanyak 265 saham mencatat kenaikan, 270 saham mengalami koreksi, dan 227 saham stagnan.

Mayoritas sektor saham mengalami penguatan dengan sektor energi menonjol dengan kenaikan 1,7%, diikuti oleh sektor teknologi dengan kenaikan 1,1%, sektor barang konsumsi non primer 0,8%, sektor properti 0,5%, dan sektor keuangan 0,4%.

Dengan demikian, pelemahan pada perdagangan sesi pertama hanya pada dua sektor, yakni transportasi dan kesehatan. Kedua sektor tersebut mengalami pelemahan yang identik di level 0,1%.

Dari lantai bursa Asia, seluruh indeks saham mayoritas melesat. Nikkei (Tokyo) menguat 0,4%, Hang Seng (Hong Kong) naik 1,6%, dan Strait Times (Singapura) mengalami kenaikan sebesar 1,2%. Sementara itu, Shanghai (Shanghai) mengalami pelemahan sebesar 0,4%.