PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Bursa Saham

Saham Meroket Sejak Awal Tahun, J Resources (PSAB) Temukan Ladang Emas

  • J Resources Asia (PSAB) yang kini berkapitalisasi pasar Rp4,55 triliun ini baru saja mengumumkan penemuan ladang emas di tambang Bakan, Sulawesi Utara.
Bursa Saham
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Saham tambang emas PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) terpantau mengalami kenaikan harga kumulatif atau secara (year-to-date/ytd) sebesar 86,96%. Kenaikan nilai saham perseroan dapat dikaitkan harga logam mulia yang belakangan ini terus melambung. 

Namun, pada perdagangan sesi pertama Jumat, 5 April 2024, nilai emiten bersandikan PSAB ini diparkir melemah 2,82% ke level Rp172 per saham. Dari sisi variasi harga, saham ini bergerak di rentang Rp171-183 per saham. 

Pelemahan saham tersebut dapat dikaitkan harga emas di pasar spot global yang stabil di level US$2,300.49 per ons pada pukul 14:50 EDT (1850 GMT). Angka tersebut menurun dibandingkan pada hari sebelumnya yang mencapai rekor tertinggi US$2,304.09 per ons. 

Meski begitu, PSAB yang kini berkapitalisasi pasar Rp4,55 triliun ini baru saja mengumumkan penemuan ladang emas di tambang Bakan, Sulawesi Utara, yang merupakan wilayah kerja anak perusahaannya, PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM). 

Melalui publikasi keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen PSAB menjelaskan temuan ini merupakan hasil review terhadap data-data regional dan hasil eksplorasi lapangan awal di dalam wilayah Kontrak Karya JRBM sepanjang 2023.

Manajemen PSAB juga mengungkapkan bahwa temuan ini cukup menjanjikan dan mempunyai peluang cukup besar untuk diteruskan ke tahapan eksplorasi detail sampai dengan pengembangan area tambang atau pit baru.

"Tambang Bakan yang mulai beroperasi sejak 2013, dengan jumlah resources yang ada saat ini, mempunyai sisa umur tambang selama 4 tahun. Penemuan prospek emas baru ini diharapkan dapat menjadi pilihan untuk menambah umur tambang Bakan atau bahkan dapat dikembangkan sebagai tambang baru," papar manajemen dikutip pada Jumat, 5 April 2024. 

Manajemen PSAB menyebut serangkaian kegiatan awal eksplorasi telah dilaksanakan dengan teliti sepanjang 2023. “Ini meliputi pemetaan geologi, pengambilan sampel permukaan, survei awal geofisika, studi menggunakan ASD (analytical spectral device), pengambilan sampel metalurgi, survei awal menggunakan drone, dan pemodelan awal,” paparnya. 

Eksplorasi awal ini telah berhasil diselesaikan di area yang telah memperoleh Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk eksplorasi, yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun yang sama. “Hasil dari pemetaan geologi dan pengambilan sampel permukaan pada tahun 2023 menunjukkan adanya mineralisasi emas yang signifikan dalam area tersebut,” jelasnya. 

Selain itu, analisis lapangan dan sampel permukaan mengungkapkan adanya zona mineralisasi yang luas, meliputi lebih dari 1,4 kilometer. Beberapa sampel permukaan menunjukkan kandungan mineralisasi emas yang menonjol, seperti di lokasi pengambilan sampel channel ke-1, yang memiliki panjang mineralisasi sekitar 27 meter dengan rata-rata kadar 1,3 gram per ton.

“Hal serupa terjadi di lokasi penambilan sampel ke-3 dan ke-5, di mana ditemukan mineralisasi emas yang cukup signifikan. Panjang mineralisasi mencapai 10 meter dengan kadar rata-rata 1,78 gram per ton, dan panjang 5 meter dengan kadar rata-rata 2,64 gram per ton,” tambahnya.

Lubang pemboran nomor 4 bahkan menghasilkan kadar yang sangat tinggi, yaitu panjang sebaran sepanjang 11,1m dengan kadar emas rata-rata 12,42g/t . Lubang pemboran nomor 5 juga menunjukkan hasil yang cukup bagus, yaitu sepanjang 6,05m dengan kadar emas rata-rata 2,07g/t.

Pemodelan sumber daya dan tes metalurgi awal juga telah dilakukan, dan menunjukkan hasil yang sangat positif, antara lain target eksplorasi yang cukup besar, leaching extraction >88% dan emas tipe oksida dengan nilai QLT (quick leach test) lebih dari 80%.

"Data-data awal ini menunjukkan sebuah prospek yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan menjadi sebuah tambang. Perseroan berharap dengan temuan baru ini dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan, para pemegang saham dan pemangku kepentingan Perseroan," pungkasnya.