Metro Bank.
Dunia

Saham Metro Bank Menguat Usai Kesepakatan Penggalangan Dana

  • Metro Bank didirikan pada tahun 2010 untuk menantang dominasi bank-bank besar di Inggris. Namun bank itu mengalami sejumlah masalah dalam beberapa tahun terakhir.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Saham Metro Bank (MTRO.L) mengalami lonjakan pada perdagangan awal hari Senin, 9 Oktober 2023. Itu setelah bank asal Inggris itu berjuang menjalin kesepakatan penggalangan dana untuk memperkuat neracanya, menyusul pembicaraan penting pada akhir pekan yang bergejolak.

Metro mengumumkan penggalangan modal sebesar 325 juta poundsterling (US$396 juta) dan refinancing utang sebesar 600 juta poundsterling pada hari Minggu, 10 Oktober 2023, dalam kesepakatan yang akan memberikan kendali mayoritas kepada pemegang saham terbesarnya, yaitu miliarder asal Kolombia, Jaime Gilinski.

Gary Greenwood, seorang analis perbankan di Shore Capital, menyatakan kesepakatan ini tampaknya mengamankan masa depan bank. “Tapi ini penyelamatan yang sangat menyakitkan karena melibatkan kerugian bagi pemegang saham dan pemegang obligasi,” ujarnya dikutip dari Reuters, Senin. 

Pada pukul 08:00 GMT, saham Metro Bank naik 26% menjadi 56.9 pence. Metro Bank didirikan pada tahun 2010 untuk menantang dominasi bank-bank besar di Inggris. Namun bank itu mengalami sejumlah masalah dalam beberapa tahun terakhir. 

Hal itu seperti kesalahan akuntansi, pemimpin yang hengkang, dan penundaan persetujuan regulasi untuk bantuan modal kunci. Saham bank ini bergerak naik turun tajam pekan lalu. 

Ini karena bank tersebut mencoba untuk menggalang sekitar 600 juta poundsterling, dengan pemberi pinjaman kemudian mengonfirmasi bahwa mereka sedang menjajaki opsi mereka.

Otoritas Regulasi Prudensial Bank of England (PRA), yang merupakan regulator utama Metro, menghubungi sejumlah bank besar minggu lalu, termasuk Lloyds dan HSBC, untuk mempertimbangkan penawaran pengambilalihan bank ini. PRA menyambut baik kesepakatan penggalangan dana Metro pada hari Minggu.

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Metro telah setuju untuk penggalangan modal yang terdiri dari 150 juta poundsterling dari ekuitas baru dan penerbitan obligasi bail-in sebesar 175 juta poundsterling yang dikenal sebagai “MREL.”

Penggalangan modal ekuitas dipimpin oleh pemegang saham terbesar Metro, yaitu Spaldy Investments yang dimiliki oleh Gilinski, yang berkontribusi sebesar 102 juta poundsterling. Menurut Metro, setelah transaksi selesai, Spaldy akan menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan sebesar 53%.

Saham dalam penggalangan modal ekuitas akan dihargai sebesar 30 pence per saham, atau dengan diskon dari harga penutupan hari Jumat sebesar 45 pence. Pemegang obligasi juga akan mengalami dampak, dengan pemegang obligasi Tier-2 senilai 250 juta poundsterling mengalami pemotongan sebesar 40% sebelum beralih ke obligasi yang membayar bunga lebih tinggi.

Dalam catatannya, John Cronin, seorang analis perbankan di Goodbody mengatakan, meskipun terasa seperti ada kesepakatan, para pendukung bank masih harus memberikan persetujuan, dan dia mengharapkan akan ada beberapa resistensi.

“Dalam situasi saat ini, pemegang saham Metro akan mengalami dilusi yang signifikan dan pemegang obligasi akan menghadapi pemotongan yang cukup besar.” Saham Metro masih berada sekitar 97% lebih rendah dari saat pertama kali terdaftar di bursa saham London pada tahun 2016 dengan harga 20 poundsterling per saham.