<p>Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (tengah) bersama Komisaris Utama Telkom Rhenald Kasali (paling kanan) serta Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah (paling kiri) menyaksikan penandatanganan Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/SPA) tahap I untuk pengalihan kepemilikan sebanyak 1.911 dari total 6.050 menara telekomunikasi Telkomsel ke Mitratel yang dilakukan oleh Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko (kedua dari kiri) dan Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro (kedua dari kanan) di Jakarta, Selasa (20/10). / Dok. Telkom</p>
Bursa Saham

Saham Mitratel (MTEL) Menguat Usai Laporkan Laba Bersih Rp2,01 Triliun

  • Saham Mitratel (MTEL) menguat setelah laporan keuangan impresif 2023, baik laba bersih maupun pendapatan.
Bursa Saham
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengalami penguatan setelah perusahaan yang berfokus pada infrastruktur menara melaporkan kinerja keuangan yang impresif sepanjang tahun 2023, baik dari segi laba bersih maupun pendapatan.

Berdasarkan data IDX Mobile pada perdagangan Rabu, 7 Maret 2024, pukul 9:39 WIB, saham MTEL berada di level Rp640 per saham. Harga tersebut telah menguat 1,59% dari harga pembukaanya sebesar Rp635 per saham.

Dari sisi variasi harga, saham emiten menara yang mayoritas sahamnya dikuasai PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) bergerak di kisaran Rp635-645 per saham. Sejauh ini, volume perdagangan saham ini berada di angka 29,1 juta lembar saham dan kapitalisasi pasar di level Rp53,48 triliun. 

Melansir laporan keuangan per 31 Desember 2023 yang dipublikasikan di keterbukaan informasi pada 6 Maret 2024, MTEL sukses membukukan laba bersih Rp2.01 triliun. Jumlah tersebut melesat 12,92% secara tahunan dibandingkan periode tahun buku 2022, yakni Rp1,78 triliun. 

Kenaikan laba bersih MTEL sejalan dengan peningkatan pendapatan sebesar 11,27% secara tahunan menjadi Rp8,59 triliun dibandingkan periode yang sama tahun buku 2022, yakni sebesar Rp7,72 triliun. 

Dari sisi penyusutan mencapai Rp1,67 triliun, mengalami peningkatan dari sebelumnya yang sebesar Rp1,58 triliun. Amortisasi juga menunjukkan tren kenaikan yang signifikan, mencapai Rp1,6 triliun dari Rp1,4 triliun pada periode sebelumnya.

Pengeluaran untuk perencanaan, operasional, dan pemeliharaan menara telekomunikasi juga mengalami kenaikan, mencapai Rp510,21 miliar dari Rp486,98 miliar. Begitu juga dengan konstruksi dan proyek manajemen yang mencatat penurunan menjadi Rp507,99 miliar dari sebelumnya Rp531 miliar.

Sementara itu, pos lainnya MTEL mengalami kenaikan menjadi Rp78,29 miliar dari Rp67,89 miliar. Beban pokok pendapatan perusahaan mengalami peningkatan tajam menjadi Rp4,37 triliun, naik dari Rp4,07 triliun. 

Alhasil, laba kotor Mitratel sepanjang 2023 ini juga mencapai kenaikan signifikan, terakumulasi sebesar Rp4,21 triliun, mengungguli pencapaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,65 triliun.

Pada sisi beban, beban umum dan administrasi melonjak menjadi Rp288,9 miliar dari Rp264,7 miliar. Sementara itu, beban kompensasi karyawan juga mengalami kenaikan menjadi Rp276,39 miliar dari Rp252,6 miliar. 

Beban usaha lainnya mencapai Rp11,21 miliar, meningkat dari surplus sebesar Rp16,57 miliar. Total beban usaha mencapai Rp576,5 miliar, naik dari Rp500,73 miliar. Meskipun demikian, laba usaha berhasil mencatat peningkatan menjadi Rp3,63 triliun dari Rp3,15 triliun.

Penghasilan lain-lain mencapai puncaknya dengan angka Rp289,64 miliar, melonjak dari angka minus Rp11,03 miliar sebelumnya. Laba sebelum beban pendanaan dan pajak mencapai Rp3,92 triliun, menanjak dari Rp3,14 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski mengalami penurunan, penghasilan keuangan mencapai Rp142,49 miliar dari sebelumnya Rp330,72 miliar. Beban pendanaan sewa mengalami kenaikan menjadi Rp158,64 miliar dari Rp158,36 miliar. Sementara itu, beban pendanaan secara keseluruhan meningkat menjadi Rp1,17 triliun dari Rp897,18 miliar.

Beban pajak final juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp600,6 miliar dari Rp457,65 miliar. Meskipun beban pajak bersih mengalami penurunan menjadi Rp127,92 miliar dari Rp174,75 miliar.

Secara keseluruhan, total ekuitas MTEL sepanjang 2023 naik 0,68% secara tahunan  menjadi Rp34,03 triliun dari Rp33,8 triliun. Akan tetapi, jumlah liabilitas perseroan juga mengalami peningkatan 1,64% secara tahunan menjadi Rp22,97 triliun dari tahun buku 2022, yakni Rp22,26 triliun. 

Mengacu berbagai data di atas, total aset MTEL sepanjang 2023 sukses melonjak tipis 1,68% secara tahunan menjadi Rp57,01 triliun dari periode tahun buku 2022, yakni sebesar Rp56,07 triliun.