Saham Multisektoral yang Berpotensi Bikin Cuan di Tengah Stagnansi Pergerakan IHSG
- Sejumlah saham terpantau memiliki peluang yang cukup baik di tengah proyeksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sideways atau cenderung mendatar dengan risiko kea rah pelemahan.
Pasar Modal
JAKARTA – Sejumlah saham terpantau memiliki peluang yang cukup baik di tengah proyeksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sideways atau cenderung mendatar dengan risiko kea rah pelemahan.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Hardy memilih beberapa saham pada bulan ini dengan risiko penurunan yang lebih rendah. Hal ini berdasarkan valuasi saham yang lebih rendah, imbal hasil dividen yang lebih tinggi, profitabilitas yang lebih baik, pertumbuhan pendapatan positif, serta momentum harga saham yang lebih baik relatif terhadap emiten sejenisnya.
Menurut Robertus, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) valuasi yang jauh lebih rendah meskipun profitabilitasnya relatif sama dengan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sedangkan, menurutnya PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) memberikan potensi imbal hasil dividen masing-masing sebesar 4,8%, 4,9%, dan 3,0% berdasarkan harga penutupan terakhirnya.
Robertus berpendapat tekanan jual pada harga saham PT Astra International Tbk (ASII) telah berakhir, usai cum date dividen, sehingga investor harus mempertimbangkan fundamental yang menarik.
- DJP Catat 13 Juta Wajib Pajak Sudah Lapor SPT hingga 10 Mei 2023
- Bank Raya (AGRO) Tidak Akan Bagikan Dividen untuk Tahun Buku 2022, Ini Alasannya
- Layanan BSI Masih Alami Gangguan, Pakar IT Angkat Bicara
“Kami memproyeksikan kinerja yang lebih baik di industri otomotif tanah air tahun ini,” ujarnya melalui riset yang diterima TrenAsia.com, Kamis, 11 Mei 2023.
Dari sektor ritel, lanjut Robertus, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menunjukkan pertumbuhkan kinerja yang apik. Tanpa memasukkan, keuntungan divestasi Burger King, laba perseroan pada kuartal I-2023 melonjak 87% year-on-year (yoy). “Ini menunjukkan kinerja operasional yang jauh lebih baik.”
Sementara itu, laba bersih PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) pada tiga bulan pertama tahun ini naik 42% yoy karena penjualan tanah yang cukup besar di kawasan industrinya dan peningkatan permintaan bahan bakar dan bahan kimia yang signifikan dari kontraktor pertambangan dan peleburan logam dasar.
“Terlepas dari tekanan jual baru-baru ini karena ex-date dividen, bagaimanapun, mengingat kebijakan pemerintah yang menguntungkan di industri hilir logam dasar dan panduan penjualan lahan yang jauh lebih tinggi untuk tahun ini, perseroan berada di jalur yang tepat untuk lebih mempercepat pertumbuhan laba bersihnya.”