Ilustrasi PIK 2.
Bursa Saham

Saham PANI Anjlok, Deretan Broker Ini Malah Ambil Kesempatan Serok

  • Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) pada perdagangan Senin, 16 Desember 2024, terpantau melorot tajam. Situasi ini justru dimanfaatkan beberapa broker untuk mengambil harga bawah untuk saham emiten properti dan real estate itu.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) pada perdagangan Senin, 16 Desember 2024, terpantau melorot tajam. Situasi ini justru dimanfaatkan beberapa broker untuk mengambil harga bawah untuk saham emiten properti dan real estate itu. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PANI ditutup dengan penurunan sebesar 14,40%, mencapai level Rp15.900 per saham. Sebanyak 37,06 juta saham PANI diperdagangkan, dengan frekuensi transaksi sebanyak 38.027 kali dan total nilai transaksi mencapai Rp624,80 miliar.

Menyikapi kondisi tersebut, saham PANI langsung diserbu oleh beberapa broker. Stockbit Sekuritas menjadi yang terdepan dengan nilai transaksi Rp41,4 miliar, diikuti oleh UBS Sekuritas Indonesia dengan transaksi Rp23,1 miliar, dan Ajaib Sekuritas dengan transaksi Rp20,3 miliar.

Di sisi lain, broker yang paling banyak melepas saham ini adalah Maybank Sekuritas Indonesia dengan total penjualan Rp30 miliar, diikuti oleh BNI Sekuritas dengan penjualan Rp20,5 miliar, dan Verdhana Sekuritas Indonesia sebesar Rp20,1 miliar.

Sebelumnya, saham PANI sempat melambung tinggi ke level Rp19.100 pada penutupan 11 Desember 2024. Menanggapi volatilitas tersebut, BEI langsung meminta penjelasan kepada PIK2 (PANI) terkait pergerakan saham. Permintaan ini terungkap dalam keterbukaan informasi PANI pada 16 Desember 2024.

Sekretaris Perusahaan PANI, Christy Grassela, menjelaskan bahwa perseroan tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam tiga bulan mendatang yang dapat memengaruhi pencatatan saham di bursa. 

Namun, melalui entitas anak, perseroan telah melakukan keterbukaan informasi terkait rencana tindakan korporasi berupa IPO, yang dipublikasikan melalui prospektus ringkas pada 13 Desember 2024. Bookbuilding untuk IPO ini telah dimulai pada 13 Desember 2024 dan akan berlangsung hingga 20 Desember 2024.

Oleh sebab itu, pelemahan saham PANI pada 16 Desember ini diperkirakan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain aksi profit taking oleh investor, di mana saham ini masih terus ngegas sepanjang tahun ini dan respons pasar terhadap aksi korporasi perseroan.

Adapun IPO yang dimaksud adalah PT Bangun Kosambi Sukses (CBDK) yang merupakan anak usaha PANI dengan kepemilikan saham mencapai 51%. Perusahaan ini juga dimiliki oleh PT Agung Sedayu (AS) dan PT Tunas Mekar Jaya (TMJ), masing-masing dengan kepemilikan 24,5%.

Dalam IPO ini, CBDK menawarkan 566.894.500 saham, yang setara dengan 10% dari modal ditempatkan setelah IPO, dengan nilai nominal Rp20 per saham. Harga penawaran saham berkisar antara Rp3.000 hingga Rp4.060 per saham, dengan total dana yang dihimpun diperkirakan mencapai Rp2,3 triliun.

Setelah IPO, kepemilikan saham PANI di CBDK akan berkurang menjadi 45,90%, sementara AS dan TMJ masing-masing akan memiliki 22,05%. Sisanya, sebesar 10%, akan dimiliki oleh publik. PT Trimegah Sekuritas Indonesia telah ditunjuk sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek untuk aksi korporasi ini.

Rencana Penggunaan Dana IPO

Berdasarkan prospektus, seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan oleh CBDK untuk melakukan penyertaan ekuitas kepada afiliasi perseroan, PT Industri Pameran Nusantara (IPN).

Jika IPO dilakukan dengan harga minimum, CBDK akan memperoleh 11.271.224 saham baru seri B dari IPN, yang setara dengan 99,9114% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh di IPN setelah peningkatan modal. Dana tersebut akan digunakan oleh IPN untuk membiayai proyek pembangunan gedung MICE (meetings, incentives, conferences, exhibitions).

Jika IPO dilakukan dengan harga maksimum, CBDK akan memperoleh 15.277.278 saham baru seri B dari IPN, yang setara dengan 99,9346% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh di IPN setelah peningkatan modal. Dana hasil IPO ini juga akan digunakan oleh IPN untuk proyek MICE.

Apabila terdapat sisa dana setelah proyek MICE selesai, dana tersebut akan dialokasikan untuk biaya promosi, gaji karyawan, dan operasional lainnya yang mendukung kelangsungan usaha MICE.