Ilustrasi karyawan PGN
Korporasi

Saham PGAS Ngegas Terus, Sederet Sentimen Positif Ini jadi Bahan Bakarnya

  • Hari ini, saham PGAS sudah ditransaksikan sebanyak 3.716 kali dengan nilai transaksi sebesar Rp71,74 miliar

Korporasi

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Sesuai dengan performa kinerja keuangan, harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) alias PGN terpantau semakin menarik.

Sejak awal tahun, harga saham PGAS sudah menguat sebesar 38,94%. Dalam enam bulan terakhir, bahkan kenaikannya menyentuh angka 40,18%. Terakhir, pada penutupan Selasa 2 Juli 2024, saham PGAS naik 1,62% atau 25 poin menjadi Rp1.570 per lembar.

Hari ini, saham PGAS sudah ditransaksikan sebanyak 3.716 kali dengan nilai transaksi sebesar Rp71,74 miliar. Adapun kapitalisasi pasar PGN berada di angka Rp38,06 triliun.

1. Pendapatan dan Laba Kian Gemuk

Apiknya pergerakan saham PGAS merupakan refleksi dari kinerja keuangan yang positif. Berdasarkan laporan keuangan periode kuartal I-2024, PGN merekam sejumlah capaian positif.

Mulai dari kenaikan pendapatan dan laba hingga berkurangnya liabilitas perusahaan. Tercatat, pendapatan PGN bertambah menjadi US$949,33 juta dari semula US$933,74 juta pada Maret 2023.

Di sisi lain, PGN berhasil menekan beban pokok pendapatan dari US$756,90 juta menjadi US$737,55 juta. Hasilnya, laba bersih PGN terungkit dari US$86,03 juta menjadi US$121,13 juta pada tiga bulan pertama tahun ini.

2. Pelunasan Utang Obligasi

Keuntungan PGN dialokasikan untuk melaksanakan langkah strategis yakni melunasi obligasi yang diterbitkan dalam denominasi dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan keterbukaan informasi PGN kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), tanggal 8 Mei 2024, perusahaan telah melunasi obligasi yang diterbitkan oleh PGN dan yang dirilis oleh anak usahanya yaitu PT Saka Energi Indonesia (SAKA).

Dalam informasinya, PGN menyampaikan telah melakukan pelunasan terhadap obligasi SAKA senilai US$156 juta pada 5 Mei 2024. Surat utang senior ini diterbitkan SAKA pada 5 Mei 2017 dengan jangka waktu 7 tahun di Singapore Exchange (SGX) dengan total nilai US$625 juta.

3. Dividen

membagikan dividen tahun buku 2023 senilai US$222,43 juta atau setara Rp3,59 triliun. (Kurs Rp16.160 per Dolar).

Pembagian dividen ini telah diketok dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan di Kantor PGAS pada Kamis, 30 Mei 2024. Bila dirinci, setiap pemegang anak usaha PT Pertamina Persero ini akan memperoleh cuan senilai Rp148 per saham.

Artinya, dividen per share (dps) PGAS pada tahun buku 2023 mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu yang hanya di level Rp141 per saham. Meski begitu, jadwal cum date dan pembayaran dividen ini belum juga umumkan. Rasio dividen yang dibagikan perseroan sekitar 80% dari laba bersih.

4. Kontrak Baru

Terbaru, PGN memperoleh tambahan pasokan gas baru berbentuk LNG dari Tangguh, Papua Barat dengan volume sebesar 1 kargo atau setara 2,6 juta MMBTU.

Adapun penandatanganan yang dilakukan telah menyepakati kontrak payung pembelian LNG melalui Master Ex-Ship LNG Sale and Purchase Agreement (MSA). Komitmen tersebut juga telah ditindaklanjuti dengan penandatanganan Confirmation Notice (CN) untuk pembelian LNG pada bulan Juni 2024 sebesar 1 kargo, atau setara 2,6 juta MMBTU.

Adapun hingga kuartal I-2024, volume niaga gas bumi telah mencapai 858 BBTUD. Sementara itu, target volume niaga tahun 2024 sebesar 954 BBTUD.