Karyawan beraktivitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

Saham POLU hingga IDPR Top Gainers Kala IHSG Dibuka Turun

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun 40,09 poin. Saham emiten garmen POLU dan emiten kontruksi IDPR top gainers.
Bursa Saham
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun 40,09 poin (0,54%) ke level 7.337,6 pada perdagangan sesi I Selasa, 26 Maret 2024. Saham emiten garmen PT Golden Flower Tbk (POLU) dan emiten kontruksi PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) melesat paling tajam.  

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi awal ini, IHSG bergerak di kisaran 7.330 hingga 7.377. Di tengah pelemahan, terdapat lima saham yang mengalami lonjakan signifikan, termasuk POLU yang mencatatkan kenaikan yang cukup tajam hingga melebihi 22,9%, sehingga saham tersebut masuk dalam daftar top gainers.

Top gainers selanjutnya disusul oleh PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) mengalami kenaikan sebesar 16,2%, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) mencatat lonjakan sebesar 10,2%, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) menguat 5,3%, sementara PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) meningkat 3,8%.

Baca Juga: Saham BMRI hingga BBRI Layak Diburu Kala IHSG Diramal Konsolidasi

Dari lantai bursa Asia, Indeks Nikkei 225 di Jepang mengalami penurunan sebesar 10 poin (0,02 persen) menjadi 40.406,69. Sementara itu, di Hong Kong, Indeks Hang Seng mengalami kenaikan sebesar 77,85 poin (0,47 persen) mencapai 16.551,49. 

Di China, Indeks SSE Composite mengalami penurunan tipis sebesar 0,04 poin (0,00 persen) menjadi 3.026,27. Sedangkan di Singapura, Indeks Straits Times mengalami kenaikan sebesar 19,15 poin (0,59 persen) menjadi 3.216,95.

Rekomendasi Saham 

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih memprediksi pada perdagangan hari ini IHSG akan bergerak mixed dan melemah terbatas dalam rentang 7.320 hingga 7.400. Ia menyebut ada beberapa sentimen dalam negeri dan mancanegara yang menjadi penggerak lantai bursa. 

Dari dalam negeri, kinerja APBN hingga 15 Maret 2024 mengalami surplus Rp 22,8 triliun atau 0,1% dari PDB dengan keseimbangan primer yang juga surplus Rp 132,1 triliun. Pendapatan negara tercatat Rp 493,2 triliun atau setara dengan 17,6% dari target.

Sementara belanja negara sebesar Rp 470,3 triliun atau terkumpul 14,1% dari pagu APBN tahun 2024. "Posisi ekonomi Indonesia yang baik dari segi konsumsi dan industri manufaktur menopang stabilitas keuangan domestik," ungkap Ratih dalam risetnya, Selasa, 26 Maret 2024. 

Dari luar negeri, para pelaku pasar sedang menanti rilis indeks konsumen Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan, termasuk indeks pengeluaran konsumen (PCE index) dan Sentimen Konsumen Michigan. Rilis tersebut diharapkan memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi AS dan angka inflasinya.

Di Asia, Singapura mencatat peningkatan inflasi tahunan pada bulan Februari 2024 sebesar 3,4%. Ini merupakan kenaikan dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,9%, yang merupakan inflasi terendah dalam 2 tahun terakhir. Sementara itu, Bank Sentral Singapura (MAS) memproyeksikan bahwa inflasi utama dan inflasi inti pada tahun 2024 diperkirakan berada dalam kisaran 2,5% hingga 3,5%.

1. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

MEDC dalam major tren bullish di atas MA (20,100). Berpotensi membentuk bullish flag dan lanjutkan penguatan. Indikator stochastic berada di area jenuh jual mengindikasikan rebound dalam jangka pendek.

Harga crude oil kembali mengalami kenaikan di level USD 81,95 per barel atau naik +1,64% pada 25 Maret 2024. Kenaikan harga minyak menyusul penurunan nilai tukar dolar dan ekspektasi pelaku pasar bahwa OPEC+ akan membatasi pasokan menjadi salah satu topik pada pertemuan OPEC+ pekan depan 3 April 2024.

  • Rekomendasi buy mencermati harga Rp 1.405
  • Target harga: Rp 1.450
  • Stop loss: < Rp 1360

2. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

BRIS dalam major tren bullish di atas MA (5,20,100). Berpotensi bullish continuation dalam fase akumulasi. Indikator stochastic crossing di area oversold indikasi rebound dalam jangka pendek.

Pertumbuhan pembiayaan syariah pada Februari 2024 tercatat 15,89% yoy. Pertumbuhan tersebut di atas target Bank Indonesia (BI), yaitu pertumbuhan kredit perbankan di tahun 2024 sebesar 10-12%. Penetrasi perbankan syariah nasional juga berpotensi tumbuh, dimana saat ini masih di bawah 10%.

  • Rekomendasi Buy mengamati harga Rp 2.660
  • Target harga: Rp 2.750
  • Stop loss: < Rp 2.550

3. PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)

MIDI secara teknikal berpotensi breakout dari fase sideways, membentuk long white candle dan volume menguat. Indikator MACD bar histogram melemah terbatas dalam momentum akumulasi.

Sektor primer menjadi sektor yang diuntungkan saat bulan puasa dan libur Lebaran. Pasalnya konsumsi masyarakat meningkat akibat dana THR kepada pekerja yang diwajibkan pemerintah. Sementara, MIDI menargetkan jumlah penambahan Alfamidi dan Lawson baru di tahun 2024 masing-masing sebanyak 200 dan 250 gerai. Adapun belanja modal (Capital Expenditure/ Capex) di tahun 2024 mencapai Rp1,4 triliun.

  • Rekomendasi Buy pada area harga Rp 434
  • Target harga: Rp 448
  • Stop loss: < Rp 420