Saham Properti Lari Kencang Usai Ada Wacana Ini, ASRI dan APLN Terdepan
- Saham emiten properti melonjak signifikan pada sesi pertama perdagangan, Jumat, 11 Oktober 2024. Kenaikan ini didorong oleh rencana pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menghapus pajak properti, yang memicu optimisme pasar terhadap prospek sektor ini.
Bursa Saham
JAKARTA – Saham emiten properti melonjak signifikan pada sesi pertama perdagangan, Jumat, 11 Oktober 2024. Kenaikan ini didorong oleh rencana pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menghapus pajak properti, yang memicu optimisme pasar terhadap prospek sektor ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, indeks sektoral yang mengawangi saham properti, yaitu IDX Property berhasil melambung 3,04%, mengungguli sektor lainnya dan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik tipis 0,59%.
Sementara itu, dari segi emiten, salah satu yang mencolok adalah saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang melesat 7,63% ke level Rp127 per saham. Selama periode terseut, saham ini diperdagangkan 47,5 juta lembar dan nilai transaksi Rp5,86 miliar.
- Ribuan Buruh Pabrik, Rokok, Makanan dan Minuman Gelar Aksi di Depan Gedung Kemenkes
- QNB Indonesia Gandeng Garuda untuk Tambah Layanan Nasabah Prioritas
- Pendapatan Anggota DPR Anyar Setara Wakil Rakyat Negara G7
Sementara itu, kenaikan tertinggi dicatatkan oleh saham PT Alam Sutera Tbk (ASRI) sebanyak 13,33% menjadi Rp238 per saham, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 7,59% menjadi Rp1.275 per saham, dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 5,11% menjadi Rp720 per saham.
Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) juga mencatat penguatan sebesar 5,54% menjadi Rp11.900 per saham. Sementara itu, saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik 6,77% menjadi Rp1.420 per saham, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menguat 4,34% menjadi Rp505 per saham, dan PT Intiland Development Tbk (DILD) naik 3,85% menjadi Rp216 per saham.
Sebelumnya, Ketua Satgas Perumahan Presiden Terpilih, Hashim Djojohadikusumo, yang mengungkapkan rencana penghapusan pajak pembelian rumah, termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11% dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar 5% untuk 1-3 tahun ke depan. Langkah ini bertujuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Optimisme pasar juga berdampak pada saham-saham lain yang terkait dengan properti. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 3,96% menjadi Rp1.445 per saham. Emiten semen seperti PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) juga mencatat penguatan harga.
Mengenai prospek saham emiten properti, BRI Danareksa Sekuritas sebelumnya telah memberikan pandangan positif, bahkan sebelum rencana penghapusan PPN dan BPHTB digulirkan. Penurunan suku bunga diprediksi akan memperkecil diskon harga saham properti terhadap target nilai aset bersih (RNAV).
BRI Danareksa Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi overweight untuk saham-saham properti. Saham CTRA direkomendasikan beli dengan target harga Rp1.700 per saham, saham PWON dengan target Rp640 per saham, BSDE dengan target Rp1.550 per saham, dan SMRA dengan target Rp1.000 per saham.