Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Hunian Baru Harga Mulai Dari Rp 500 Jutaan*

Chief Operation Officer Kota Podomoro Tenjo Puspalily Tanusatrio (tengah), didampingi Chief Marketing Officer Kota Podomoro Tenjo Zaldy Wihardja (kiri), dan Head of Marketing Kota Podomoro Tenjo Rubby Agustianto (kanan) melihat salah satu maket di area pameran properti Kota Podomoro Tenjo yang berlangsung di Central Park Mall, Jakarta pada Selasa, (17/9/2024).

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan Cluster Edelweiss Garden House, sebuah hunian eksklusif yang mengusung konsep rumah tumbuh, untuk menjawab kebutuhan keluarga muda dan pasangan milenial yang mendambakan hunian lebih luas, nyaman, dan terjangkau. Cluster Edelweiss Garden House memiliki dua tipe, yaitu tipe Estola dengan luas bangunan 37 m2 dan tipe Evernia dengan luas bangunan 40 m2 yang ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 500 jutaan.
Bursa Saham

Saham Properti Melonjak di Tengah Kondisi Ini, APLN dan BSDE Terdepan

  • Ekonom Bahana Sekuritas, Putera Satria Sambijantoro, memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga menjadi 6%.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Saham-saham emiten properti mengalami lonjakan tajam pada perdagangan Rabu, 18 September 2024, menjelang pengumuman keputusan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) untuk periode September.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 13.22 WIB menunjukkan indeks saham properti meningkat 0,99% ke level 766,23. Terdapat 25 saham yang menguat, 22 saham melemah, dan 46 saham stagnan.

Beberapa emiten properti yang mencatatkan kenaikan di antaranya PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang naik 3,01% ke Rp137 per saham, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang meningkat 4,85% ke Rp1.190 per saham, PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) melonjak 6,64% ke Rp1.605 per saham, serta PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang menguat 0,77% ke Rp1.310 per saham.

Sore ini, BI dijadwalkan mengumumkan hasil RDG terkait suku bunga acuan. Saat ini, suku bunga berada di level 6,25%, dengan suku bunga deposit facility 5,50% dan lending facility 7,00%.

Ekonom Bahana Sekuritas, Putera Satria Sambijantoro, memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga menjadi 6%. Ia juga memprediksi akan ada pelonggaran kumulatif sebesar 50 basis poin pada kuartal IV/2024, sehingga BI Rate diperkirakan turun menjadi 5,5% pada akhir tahun.

“Kami percaya BI memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan, dipicu oleh harga minyak yang lebih rendah, deflasi domestik, pelemahan data global, khususnya dari China, dan kemungkinan kejutan dovish dari The Fed,” ujar Satria.

Ia menambahkan, deflasi selama empat bulan berturut-turut menjadi alasan kuat bagi BI untuk menurunkan suku bunga.

Riset BRI Danareksa Sekuritas yang disusun oleh Ismail Fakhri Suweleh, Wilastita Muthia Sofi, dan Sabela Nur Amalina, menilai sektor properti akan terus diuntungkan oleh sentimen pemotongan suku bunga. Mereka memperkirakan saham properti akan tetap menguat hingga semester I-2025 ketika suku bunga mulai stabil.

Menurut riset BRI Danareksa, secara historis, diskon terhadap RNAV (Revalued Net Asset Value) untuk saham properti biasanya menurun ketika terjadi pemangkasan suku bunga atau saat suku bunga stabil setelah kenaikan. Namun, hal ini tidak selalu berkorelasi dengan kinerja prapenjualan dari emiten properti, menunjukkan permintaan konsumen yang stabil.

BRI Danareksa tetap merekomendasikan posisi overweight untuk sektor properti karena melihat fundamental yang masih kuat, didukung oleh pencapaian penjualan, perbaikan neraca keuangan, serta peningkatan bertahap dalam ROE.

Saham pilihan utama mereka adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).