Saham Properti Melonjak di Tengah Kondisi Ini, APLN dan BSDE Terdepan
- Ekonom Bahana Sekuritas, Putera Satria Sambijantoro, memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga menjadi 6%.
Bursa Saham
JAKARTA – Saham-saham emiten properti mengalami lonjakan tajam pada perdagangan Rabu, 18 September 2024, menjelang pengumuman keputusan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) untuk periode September.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 13.22 WIB menunjukkan indeks saham properti meningkat 0,99% ke level 766,23. Terdapat 25 saham yang menguat, 22 saham melemah, dan 46 saham stagnan.
Beberapa emiten properti yang mencatatkan kenaikan di antaranya PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang naik 3,01% ke Rp137 per saham, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang meningkat 4,85% ke Rp1.190 per saham, PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) melonjak 6,64% ke Rp1.605 per saham, serta PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang menguat 0,77% ke Rp1.310 per saham.
- Impor Susu Tembus Rp1,45 T, PR Program Susu Gratis Era Prabowo
- Potensi Volatilitas Bitcoin setelah Penurunan Suku Bunga dan Datangnya ‘Uptober’
- Kemenkes Diminta Hentikan Pembahasan RPMK 2024 terkait Produk Tembakau dan Rokok Elektronik
Sore ini, BI dijadwalkan mengumumkan hasil RDG terkait suku bunga acuan. Saat ini, suku bunga berada di level 6,25%, dengan suku bunga deposit facility 5,50% dan lending facility 7,00%.
Ekonom Bahana Sekuritas, Putera Satria Sambijantoro, memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga menjadi 6%. Ia juga memprediksi akan ada pelonggaran kumulatif sebesar 50 basis poin pada kuartal IV/2024, sehingga BI Rate diperkirakan turun menjadi 5,5% pada akhir tahun.
“Kami percaya BI memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan, dipicu oleh harga minyak yang lebih rendah, deflasi domestik, pelemahan data global, khususnya dari China, dan kemungkinan kejutan dovish dari The Fed,” ujar Satria.
Ia menambahkan, deflasi selama empat bulan berturut-turut menjadi alasan kuat bagi BI untuk menurunkan suku bunga.
Riset BRI Danareksa Sekuritas yang disusun oleh Ismail Fakhri Suweleh, Wilastita Muthia Sofi, dan Sabela Nur Amalina, menilai sektor properti akan terus diuntungkan oleh sentimen pemotongan suku bunga. Mereka memperkirakan saham properti akan tetap menguat hingga semester I-2025 ketika suku bunga mulai stabil.
Menurut riset BRI Danareksa, secara historis, diskon terhadap RNAV (Revalued Net Asset Value) untuk saham properti biasanya menurun ketika terjadi pemangkasan suku bunga atau saat suku bunga stabil setelah kenaikan. Namun, hal ini tidak selalu berkorelasi dengan kinerja prapenjualan dari emiten properti, menunjukkan permintaan konsumen yang stabil.
BRI Danareksa tetap merekomendasikan posisi overweight untuk sektor properti karena melihat fundamental yang masih kuat, didukung oleh pencapaian penjualan, perbaikan neraca keuangan, serta peningkatan bertahap dalam ROE.
Saham pilihan utama mereka adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).