PTPP
Korporasi

Saham PTPP Melesat 12 Persen Usai Laporkan Kenaikan Laba Bersih 2023

  • Setelah melaporkan laba bersih 2023, saham PTPP diparkir di level Rp520 per saham. Angka tersebut melaju kencang 58 poin dari harga pembukaannya.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) baru saja melaporkan pendapatan dan laba bersih yang naik signifikan sepanjang 2023. Pencapaian kinerja yang impresif itu memberikan energi positif bagi performa saham emiten kontruksi ini. 

Berdasarkan data IDX Mobile pada penutupan perdagangan sesi Selasa 5 Maret 2024, saham bersandikan PTPP diparkir di level Rp520 per saham. Angka tersebut melaju kencang 58 poin atau naik sebesar 12,55% dari harga pembukaannya. 

Dari sisi variasi harga, saham ini bergerak di kisaran Rp472-545 per saham. Sepanjang sesi tersebut kapitalisasi pasar perseroan berada di level Rp3,22 triliun. Adapun jika mengacu data perdagangan satu bulan terakhir saham ini telah menguat 26,83%. 

Melansir laporan keuangan yang dipublikasikan pada Selasa 5 Maret 2024, PTPP secara resmi melaporkan kinerja positif dengan laba bersih Rp481 miliar pada tahun buku 2023, mencatat lonjakan 77% dari tahun sebelumnya (Rp271 miliar) pada tahun buku 2022.

Prestasi gemilang PTPP terdorong oleh pertumbuhan pendapatan di sektor bisnis EPC dan properti pada tahun buku 2023, menjadi pendorong utama dari pertumbuhan signifikan laba bersih. 

Pos Pendapatan

Dari segi pendapatan PTPP mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,6%, mencapai Rp 19,99 triliun pada tahun lalu, naik dari Rp18,92 triliun pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan pendapatan di segmen EPC sebesar 98% menjadi Rp2,33 triliun, serta pertumbuhan signifikan di segmen properti dan realti sebesar 13% dari Rp1,97 triliun menjadi Rp2,24 triliun.

Meskipun demikian, pendapatan dari jasa konstruksi, yang merupakan bisnis utama PTPP, mengalami penurunan dari R15,28 triliun menjadi Rp14,68 triliun. Pendapatan dari aset keuangan proyeksi juga memberikan kontribusi signifikan dengan pertumbuhan menjadi Rp 304 miliar.

Sementara itu, bisnis persewaan peralatan mengalami kenaikan dari Rp132 miliar menjadi Rp153 miliar, sedangkan pendapatan dari bisnis energi mengalami penurunan dari Rp147,605 miliar menjadi Rp147,106 miliar. PTPP juga mencatat pendapatan dari bisnis jalan tol sebesar Rp68,30 miliar, yang merupakan perbedaan utama dengan tahun sebelumnya.

Beban dan Liablitas

Dalam segi keuangan, beban pokok pendapatan perseroan meningkat, terutama dari segmen EPC dan properti-realitas. Alhasil, laba kotor PTPP turun menjadi Rp2,338 triliun dari Rp2,67 triliun.

Beban usaha PTPP naik 6,10% menjadi Rp741 miliar, dengan peningkatan beban pegawai dan beban umum. Beban pemasaran menyusut, sementara penyusutan dan amortisasi mengalami penurunan.

Meskipun liabilitas menurun menjadi Rp41 triliun, koleksi utang perseroan mencapai Rp42 triliun, menunjukkan efisiensi dalam manajemen utang. Ekuitas PTPP bertambah menjadi Rp 15 triliun, sementara jumlah aset dan kas setara mengalami penurunan.

Secara keseluruhan, kinerja PTPP sepanjang 2023 menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, meskipun dengan beberapa tantangan di beberapa segmen bisnis.