PT Petrosea Tbk (PTRO)
Korporasi

Saham PTRO Terbang Tinggi di Tengah Pendirian Anak Usaha Baru

  • Dalam struktur kepemilikan, PTRO menguasai 99,99% saham di PT PIN, sementara sisa 0,10% saham dimiliki oleh PT Rekakarsa Karya Nusantara.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Saham PT Petrosea Tbk (PTRO) pada perdagangan Selasa, 22 Oktober 2024, berhasil melambung signifikan di tengah langkah strategis mendirikan anak perusahaan baru bernama PT Petrosea Infrastruktur Nusantara (PIN) pada 8 Oktober 2024. 

Anak usaha tersebut bertujuan untuk mendukung berbagai aktivitas holding dan memberikan layanan konsultasi manajemen di bidang infrastruktur, memperkuat posisi PTRO di sektor ini. Sementara itu, pada penutupan perdagangan hari ini, saham PTRO berhasil melambung 19,86% ke level Rp17.200 per saham. 

Sekretaris Perusahaan PTRO, Anto Broto, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari rencana strategis perseroan dalam memperluas jaringan bisnis dan mendukung kegiatan usaha utama. 

“Pendirian PT PIN sebagai anak perusahaan akan memberikan dampak positif bagi PTRO. PT PIN diharapkan dapat menunjang kegiatan usaha serta memperluas jaringan sebagai bagian dari pengembangan strategis perseroan,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Dalam struktur kepemilikan, PTRO menguasai 99,99% saham di PT PIN, sementara sisa 0,10% saham dimiliki oleh PT Rekakarsa Karya Nusantara. Dengan demikian, PT Petrosea Infrastruktur Nusantara sepenuhnya dimiliki oleh entitas-entitas terkait dengan PTRO. 

Langkah PTRO mendirikan anak usaha baru mencerminkan komitmen perusahaan untuk terus berkembang dan berinovasi dalam menghadapi dinamika bisnis di era disrupsi. PTRO terus mengintegrasikan teknologi di berbagai aspek bisnis, mulai dari sektor pertambangan hingga engineering procurement and construction (EPC). 

Digitalisasi

Nah, adaptasi yang cepat terhadap perubahan iklim bisnis menunjukkan kesigapan PTRO dalam menghadapi tantangan dan peluang yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi. Bahkan, sejak 2018 hingga 2023, PTRO aktif mengembangkan kapabilitas digitalisasi, meluncurkan strategi 3D: Diversifikasi, Digitalisasi, dan Dekarbonisasi. 

Strategi ini menjadi kunci penting dalam memberikan value proposition bagi pemangku kepentingan di sektor pertambangan maupun EPC. Implementasi teknologi dan inovasi berkelanjutan membawa PTRO menjadi pionir dalam adopsi digitalisasi, yang kini menjadi ciri khas perusahaan.

Presiden Direktur PTRO, Michael, menegaskan bahwa strategi diversifikasi dan digitalisasi menjadi fokus utama perusahaan. Diversifikasi diarahkan pada pengembangan portofolio proyek ke sektor nikel, emas, dan mineral lainnya. Sementara itu, digitalisasi ditujukan untuk mencapai operational excellence, yang akan meningkatkan kinerja perusahaan secara berkelanjutan.

Salah satu inovasi digital PTRO adalah Minerva Digital Platform, yang dirancang untuk mendukung seluruh proses penambangan dari hulu hingga hilir. Platform ini meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional serta memperkuat keunggulan kompetitif perusahaan.

Ke depan, PTRO akan mengintensifkan penggunaan teknologi digital dan memperluas diversifikasi usaha untuk meningkatkan kinerja keuangan dan operasional. Dengan fokus pada inovasi dan pengembangan bisnis, PTRO optimis menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang di sektor mineral lainnya, memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.