Perusahaan gas PT Rukun Raharja Tbk (RAJA).
Bursa Saham

Saham RAJA Melesat Usai Bukukan Kenaikan Laba Bersih dan Pendapatan di Semester I-2024

  • PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), sebuah perusahaan emiten di sektor minyak dan gas (migas), berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan sepanjang semester I-2024.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), sebuah perusahaan emiten di sektor minyak dan gas (migas), berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan sepanjang semester I-2024.

Merespons kinerja keuangan yang apik, saham RAJA pada perdagangan Selasa, 24 September 2024, terpantau menguat tipis 0,39% ke level Rp1.275 per saham. Sementara itu, jika diukur selama satu minggu terakhir saham ini juga melambung 5,37%. 

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi per Juni 2024, RAJA membukukan pendapatan sebesar US$123,51 juta, atau setara dengan Rp2,02 triliun (kurs per 30 Juni Rp16.241 per dolar AS), meningkat 67,16% secara tahunan.

Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi, menyatakan bahwa kinerja pendapatan ini didorong oleh peningkatan penjualan gas dan tarif transmisi dari jaringan pipa di Perawang, Riau. Raihan ini juga ditopang oleh kontribusi dari Stasiun Induk Compressed Natural Gas (CNG) di Grobogan, Jawa Tengah, yang beroperasi sejak Desember 2023.

“Investasi kami di Blok Jabung juga telah sepenuhnya diakui dalam laporan keuangan kuartal ini, sehingga seluruh keuntungan atau kerugian dari investasi tersebut sudah tercatat,” ujar Djauhar pada dikutip pada Selasa, 24 September 2024. 

Seiring dengan peningkatan pendapatan, beban pokok RAJA juga naik 67,49% secara tahunan menjadi US$87,57 juta, sehingga perusahaan mencatatkan laba kotor sebesar US$35,93 juta, tumbuh 66,35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Nah, setelah memperhitungkan pendapatan dan beban lainnya, RAJA berhasil membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$14,29 juta atau sekitar Rp234,74 miliar, naik 55,35% dari US$9,2 juta pada semester I-2023.

Sementara itu, untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan sepanjang tahun ini, perseroan telah mengalokasikan angggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$110 juta. 

Namun, hingga kuartal kedua, realisasi capex baru mencapai US$4,5 juta atau sekitar 4% dari total alokasi. “Penyerapan capex yang masih rendah disebabkan oleh rencana pengeluaran yang baru akan direalisasikan pada kuartal IV/2024,” jelas Djauhar.

Selain itu, RAJA juga merencanakan ekspansi di sektor midstream dan downstream dengan fokus pada pengembangan infrastruktur migas, seperti fasilitas pemrosesan, terminal, penyimpanan, dan distribusi. 

Ekspansi ini diharapkan dapat memperkuat rantai pasok energi nasional dan mendukung upaya pemerintah dalam mencapai ketahanan energi. "RAJA berkomitmen mengembangkan proyek-proyek yang sejalan dengan visi jangka panjang, sehingga dapat memberikan manfaat lebih besar bagi seluruh pemangku kepentingan," tegas Djauhar.

Dari sudut pandang neraca keuangan, per Juni 2024, total aset RAJA tercatat sebesar US$316,81 juta, turun 3,60% year-to-date (YtD), sementara liabilitas turun 9,29% menjadi US$157,93 juta. 

Di sisi lain, ekuitas tumbuh 2,81% menjadi US$158,87 juta. Kas dan setara kas perusahaan pada akhir Juni 2024 tercatat sebesar US$28,4 juta, turun 34,87% dari posisi sebelumnya sebesar US$43,6 juta.