<p>Konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai pemilik perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) / Facebook @SandiSUno</p>
Korporasi

Saham Saratoga Menyala! Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno Cuan Rp2 Triliun dalam Seminggu

  • Jika ditotal, potential gain keduanya mencapai Rp2,17 dalam seminggu terakhir.

Korporasi

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Saham emiten investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengalami pelonjakan harga sebesar 22,92% selama seminggu terakhir. Hal ini pun mengerek kekayaan duo konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Sebagai investor utama Saratoga, Edwin menggenggam 4.857.467.590 lembar saham atau setara 35,80% kepemilikan saham. 

Nama Edwin Soeryadjaya di dunia bisnis tak perlu diragukan. Terlahir sebagai putra dari William Soeryadjaya pendiri Astra International, Edwin bergabung dengan Astra pada tahun 1978. 

Pada 1993, Edwin meninggalkan Astra dan mendirikan perusahaan investasi yakni Saratoga Investama Sedaya pada 1998 bersama dengan Sandiaga Uno. 

Diketahui, Sandi mengempit 2.917.827.145 atau sekitar 21,51% dari keseluruhan saham SRTG.

Mengacu pada harga penutupan perdagangan pekan lalu (24/07), saham SRTG berada pada level Rp1.490 per lembar. Sehingga, nilai kepemilikan saham keduanya di SRTG masing-masing sebesar Rp7,23 triliun dan Rp4,34 triliun pekan lalu.

Sementara pada penutupan perdagangan Kamis, 1 Agustus 2024, saham SRTG menguat 5,67% ke level Rp1.770 per unit. Itu artinya, nilai kekayaan Edwin naik Rp1,36 triliun dalam sepekan melalui peningkatan harga saham SRTG. 

Sementara itu, Sandi yang juga menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mencatat kenaikan kekayaan sebanyak Rp816,99 miliar. Jika ditotal, potential gain keduanya mencapai Rp2,17 dalam seminggu terakhir. 

Di saat yang bersamaan, Saratoga kemarin baru saja melaporkan total pendapatan dari dividen, bunga, dan lainnya sebesar Rp1,52 triliun. Selain itu, Saratoga berhasil memangkas kerugian bersih menjadi hanya Rp446,39 miliar dari semula Rp12,21 triliun pada semester I-2023.

Saratoga juga menurunkan hampir separuh dari posisi utang bersih di akhir semester I-2024 menjadi Rp449 miliar, dibandingkan dengan kuartal I-2024 sebesar Rp885 miliar. 

Adapun, Net Aset Value (NAV) SRTG mencapai Rp49,4 triliun pada semester I-2024, atau tumbuh 4% secara kuartal (QoQ) dibandingkan kuartal I-2024 sebesar Rp 47,5 triliun. Perolehan NAV ini terutama didukung kinerja positif dan kenaikan harga saham portofolio seperti PT Adaro Energi Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), serta pertumbuhan dari portofolio perusahaan non-publik.

Selain itu, Perusahaan mampu mempertahankan rasio biaya dan utang tetap pada level yang sehat. Biaya operasional terhadap NAV dan loan-to-value masing-masing sebesar 0,6% dan 0,7% dari sebelumnya 0,5% dan 1,1% di semester I-2023.