<p>Proyek properti milik PT Summarecon Agung Tbk. / Summarecon.com</p>
Korporasi

Saham SMRA Melonjak 15 Persen dalam Sebulan, Bagaimana Peluang Capital Gainnya?

  • Saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berhasil melambung 15,00% dalam satu bulan terakhir seiring dengan raihan marketing sales yang sesuai ekspektasi.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berhasil melambung 15,00% dalam satu bulan terakhir seiring dengan raihan marketing sales yang sesuai ekspektasi. Seiring kenaikan harga tersebut, investor masih berpeluang memperoleh capital gain jumbo dari saham properti itu. 

Perlu diketahui, sepanjang semester I-2024, SMRA berhasil meraup marketing sales sebesar Rp 1,72 triliun. Angka ini merefleksikan 34% dari target marketing sales yang ditetapkan manajemen untuk tahun ini, serta mencapai 38% dari proyeksi RI Danareksa Sekuritas.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Ismail Fakhri Suweleh, mencatat sebagian besar penjualan marketing sales SMRA berasal dari penjualan produk properti yang mendapatkan insentif pajak dengan nilai perkiraan Rp1,05 triliun. 

“Realisasi marketing sales tersebut sudah sesuai ekspektasi yang cenderung melemah. Lompatan marketing sales diharapkan mulai terealisasi pada paruh kedua tahun ini dari peluncuran produk baru di Bogor, Bandung, dan Bitung,” katanya dalam riset dikutip pada Selasa, 16 Juli 2024.

Emiten bersandikan SMRA, kata Ismail, berpotensi mengeluarkan biaya pajak besar bernilai Rp600 miliar seiring rencana mengalihkan aset mall kepada anak usahanya yang diperkirakan dalam waktu dekat. Aset yang bakal dialihkan adalah Mall Kelapa Gading dan mall lainnya akan dialihkan ke anak usaha PT Summarecon Properti Investasi (SMIP). 

Terlepas dari Mall Kelapa Gading, SMRA tercatat memiliki aset pusat perbelanjaan kenamaan di tanah air, antara lain Summarecon Mal Bekasi, Summarecon Mall Serpong, Scientia Square Park, dan Samasta Bali.

Sebelumnya, TrenAsia.com memperoleh informasi mengenai pengalihan rekening Mall Kelapa Gading, aset milik SMRA, melalui salinan surat tertanggal 28 Juni 2024, yang memberitahukan kepada para penyewa mall tentang perubahan nomor rekening operasional ke SMIP.

“Bersama surat ini kami ingin menginformasikan bahwa kami akan menutup rekening (SMRA) per 30 Juni 2024. Untuk selanjutnya pembayaran per 1 Juli 2024 dapat ditransfer rekening kami yang baru (SMIP),” tulis Vivien Marshalina, Head of Finance Accounting SMRA dalam surat pemberitahuannya. 

Proyeksi dan Target Saham

SMIP adalah perusahaan investasi dan properti yang merupakan anak usaha SMRA dengan kepemilikan saham 100%. Nah, pada Desember 2023 lalu, ada kabar bahwa SMIP akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun ini. 

Berbagai faktor tersebut mendorong BRI Danareksa Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli saham SMRA dengan target harga Rp1.000 per saham. Target ini merefleksikan perkiraan diskon 73% terhadap nilai estimasi aset bersih.

Selain itu, target harga tersebut memperkirakan kenaikan laba bersih SMRA menjadi Rp863 miliar tahun ini, dibandingkan dengan raihan tahun lalu sebesar Rp766 miliar. Pendapatan perseroan juga diproyeksikan meningkat dari Rp6,65 triliun menjadi Rp7,45 triliun.

Dari lantai bursa, pada perdagangan Selasa, 16 Juli 2024, pukul 10:22 WIB, saham SMRA diperdagangkan stagnan di level Rp575 per saham. Mengacu harga perdagangan saat ini, maka investor berpeluang mengail cuan dari saham properti ini sebesar 73,91%.