Saham Tempo (TMPO) Mendadak Nyaris ARA, Ini Kinerjanya di Semester I-2024
- Kenaikan saham TMPO bertepatan dengan reshuffle kabinet Presiden Jokowi.
Bursa Saham
JAKARTA – Saham PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO), perusahaan yang bergerak di sektor media, tiba-tiba melonjak nyaris mencapai batas Auto Rejection Atas (ARA) pada perdagangan Senin, 19 Agustus 2024. Lantas, bagaimana kinerjanya di semester I-2024?
Berdasarkan laporan keuangan interim per 30 Juni 2024, emiten dengan kode saham TMPO, yang merupakan pengelola Majalah Tempo dan Tempo.co, mencatatkan kerugian sebesar Rp3,65 miliar sepanjang semester I-2024.
Pencapaian ini berbanding terbalik dengan semester I-2023, ketika perseroan masih mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp974 juta. Meskipun mengalami kerugian, pendapatan TMPO pada semester I-2024 justru melonjak, dengan total Rp135,60 miliar, naik dibandingkan dengan pendapatan sebesar Rp97,52 miliar pada semester I-2023.
- Resmi! Jokowi Lantik 3 Menteri dan 1 Wamen, Ada Loyalis Prabowo
- Harga Sembako di DKI Jakarta Hari Ini: Garam Dapur Naik, Daging Kambing Turun
- Harga Emas Antam Stagnan di Level Segini
Jika dirinci, pendapatan TMPO terbesar berasal dari bisnis barang cetakan yang melonjak menjadi Rp69,83 miliar, naik dari Rp28,69 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Diikuti oleh pendapatan dari majalah dan iklan majalah sebesar Rp49,81 miliar.
Sementara itu, lini bisnis Tempo TV menyumbang pendapatan sebesar Rp6,34 miliar, jasa rumah kreatif menghasilkan Rp3,13 miliar. Lalu, pendapatan dari rombak media mencapai Rp2,92 miliar, jasa penyelenggara acara mencatatkan Rp2,07 miliar, Koran dan iklan koran menyumbang Rp984 juta, dan kertas menghasilkan Rp410 juta.
Meski pendapatan melesat, sayangnya ini diikuti oleh beban pokok pendapatan yang melambung ke level Rp101,2 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp62,4 miliar.
Sementara itu, pada perdagangan pagi ini, tepatnya pukul 10.20 WIB, saham TMPO melesat hingga 33,78% menjadi Rp99 per saham. Ini adalah level tertinggi saham perseroan yang tercatat sepanjang tahun ini.
Kenaikan signifikan pada perdagangan kali ini, menjadikan saham TMPO berada top nomor satu jajaran top gainers. Asal tahu saja, selama tiga bulan terakhir, saham perusahaan media ini relatif bergeral stagnan di level Rp70 per saham.
- 11 Rekomendasi Tempat Makan Terbaik di Pontianak Berdasar Review Google
- Tips Mengamankan Nomor HP dari Akses Pinjol
- Pantas Nggak Tajir-Tajir, Ternyata 12 Kebiasaan Sepele Ini Bikin Susah Jadi Orang Kaya
Terlepas dari penurunan laba bersih pada paruh pertama tahun ini, kenaikan saham TMPO bertepatan dengan reshuffle kabinet Presiden Jokowi. Kenaikan ini sejalan dengan laporan Koran Tempo yang terbit pada 13 Agustus 2024 dengan cover “Kocok Kabinet Meluas”.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa Jokowi akan mengganti Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dengan Supratman Andi Atgas, serta Menteri ESDM Arifin Tasrif dengan Bahlil Lahadalia.
Hal ini terbukti benar, karena pagi ini Presiden Jokowi baru saja melantik Supratman Andi Atgas sebagai Menteri Hukum dan HAM serta Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM. Hal ini sesuai dengan Keppres No 92/P Tahun 2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan menteri negara kabinet indonesia maju periode 2019-2024.
Selain nama-nama tersebut, Jokowi juga melantik Rosan Roeslani sebagai Kepala BKPM/Menteri Investasi. Laporan Koran Tempo juga menyebutkan bahwa mantan Ketua TKN Prabowo-Gibran, akan mengisi posisi Bahlil Lahadalia setelah dipindahkan menjadi Menteri ESDM.
Saat ini saham TMPO mayoritas dipegang oleh PT Grafiti Pers dengan kepemilikan sebesar 24,28%, diikuti oleh Yayasan Tempo 21 Juni 1994 sebesar 17,13%, PT Jaya Raya Utama sebesar 16,28%, Yayasan Pembangunan Jaya sebesar 8,54%, Yayasan Karyawan Tempo sebesar 8,28%, dan publik dengan kepemilikan sebesar 25,12%.