Saham Tesla Melonjak, Untung Short Seller Hilang Rp115 Triliun
- Menurut firma riset S3 Partner, kerugian atas taruhan dana lindung short seller terhadap perusahaan kendaraan listrik Elon Musk telah membengkak menjadi US$7,6 miliar atau kisaran Rp115 triliun
Dunia
TEXAS- Taruhan dana lindung dari investor terhadap saham Tesla telah terpukul di tahun 2023. Hal ini disebababkan lantaran saham Tesla telah melonjak sebanyak 110% dari level terendah 6 Januari 2023 lalu.
Menurut firma riset S3 Partner, kerugian atas taruhan dana lindung short seller terhadap perusahaan kendaraan listrik Elon Musk telah membengkak menjadi US$7,6 miliar atau kisaran Rp115 triliun (asumsi kurs Rp15.200 per dolar AS) selama sebulan terakhir.
Atas lonjakan tersebut, para short seller menjadi pihak yang paling tidak diuntungkan oleh dana lindung nilai.
- Investor Khawatir Akan Laporan Inflasi AS, Nilai Kurs Rupiah Diprediksi Tertekan Hari Ini
- 5 Fakta Penunjukan Stadion Manahan Solo jadi Venue Final Piala Dunia U-20
- Ada Potensi Penguatan pada IHSG, Inilah 6 Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas Hari Ini
- Berutang Rp600 Miliar, Mantan Bos Astra Digugat Pailit
Lonjakan harga saham Tesla yang tergolong cepat dalam sebulan diketahui telah menghilangkan sekitar setengah dari keuntungan short-seller yang dibuat tahun lalu bertaruh melawan perusahaan.
Sebelumnya, pada akhir Desember, short-seller telah menghasilkan keuntungan US$15 miliar atau kisaran 228 triliun pada tahun 2022. Kala itu, Tesla menjadi emiten yang paling menguntungkan short seller dalam setahun.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, saham Tesla telah mengalami rollercoaster setelah pemotongan harga kendaraan dan angka pengiriman kuartal keempat yang melemah dari perkiraan .
Namun pada laporan tahunan terbaru enegaskan kembali target pertumbuhan jangka panjang perusahaan sebesar 50%.
Saat ini, harga saham Tesla juga telah meningkat untuk menjelang hari analis investor perusahaan yang akan datang. Pada momen tersebut, Musk akan mengungkapkan "Master Plan 3" perusahaan yang akan memecah prioritas perusahaan selama beberapa tahun ke depan.
Di sisi berlawanan dari perdagangan Tesla bearish di antara dana lindung nilai adalah investor ritel. , menurut data terbaru dari
"Tesla terus menarik aliran ritel yang belum pernah terjadi sebelumnya kami percaya bahwa pedagang ritel saat ini sedang mengejar momentum di saham yang bertujuan untuk menutup kerugian tahun 2022," tulis Vanda Research dalam sebuah catatan minggu lalu.
Kemampuan saham Tesla untuk dapat terus mempertahankan momentum bullishnya sepanjang sisa tahun 2023 masih harus dilihat melihat harga sahamnya sudah turun 10% dari level tertingginya pada hari Kamis.
Namun yang jelas, saat ini saham Tesla kemungkinan akan tetap bergejolak di kedua arah karena perusahaan tersebut menjadi emiten yang menjadi medan perang bulls dan bears.