logo
Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Saham WIFI dan AADI Dorong IHSG di Akhir Pekan, Ini Faktor Penggeraknya

  • IHSG menguat 0,19% pada 21 Februari, dipimpin oleh kenaikan saham WIFI dan AADI. Sentimen positif muncul dari kemungkinan kesepakatan AS-China dan kebijakan moneter China yang mendukung perekonomian.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang penutupan perdagangan Jumat, 21 Februari, terpantau masih mejeng di zona hijau. Hal ini didorong sejumlah emiten yang melesat seperti PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) dan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI). 

Berdasarkan data yang diintip dari Stockbit Sekuritas, hingga pukul 14.54 WIB, atau satu jam sebelum perdagangan akhir pekan ini ditutup, IHSG bertengger di level 6.801 yang mencerminkan penguatan 0,19%. 

Di sisi saham, emiten berkode WIFI yang terafiliasi Hashim Dojojohadikusumo menjadi penopang utama dengan kenaikan 12,56%, mencapai Rp2.330 per saham. Selama periode tersebut, saham ini telah ditransaksikan sebanyak 2,11 juta lot dengan valuasi mencapai Rp472,57 miliar.

Selanjutnya, ada PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) juga melesat 19,86% ke level Rp840 per saham. Selama periode tersebut, saham ini telah ditransaksikan sebesar 3,94 juta lot dengan valuasi mencapai Rp312 miliar.

Tidak ketinggalan, saham AADI, yang terafiliasi dengan Boy Thohir, juga melesat 0,98% ke level Rp7.725 per saham. Selama periode tersebut, saham ini telah diperdagangkan sebanyak 179,72 ribu lot dengan valuasi mencapai Rp136,85 miliar. 

Dari sisi sektoral, pada perdagangan sesi pertama, Indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) kembali menjadi sektor dengan kenaikan tertinggi, yaitu naik 6%. Hal ini didorong oleh penguatan sejumlah saham teknologi. Disusul oleh Indeks sektor properti (IDXPROPERT) yang naik 0,5% dan Indeks sektor industri (IDXINDUST) yang naik 0,3%.

Melihat faktor eksternal, Pilarmas Investindo Sekuritas mengungkapkan bahwa pasar merespons positif terkait kemungkinan tercapainya kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Hal ini disebabkan oleh pernyataan Presiden AS, Donald Trump, yang menyatakan bahwa kesepakatan perdagangan baru dengan China dapat segera tercapai, yang berpotensi mengurangi ketegangan dalam perang dagang kedua negara.

Pilarmas juga menambahkan bahwa optimisme ini didorong oleh kebijakan moneter yang diterapkan oleh China. Bank Sentral China (PBOC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya selama empat bulan berturut-turut hingga Februari 2025. 

“Suku bunga pinjaman satu tahun tetap di level 3,1%, sementara suku bunga pinjaman lima tahun bertahan di angka 3,6%. Kebijakan ini bertujuan untuk mendukung perekonomian China di tengah ketidakpastian fluktuasi nilai tukar yuan dan kebijakan perdagangan AS,” jelas Pilarmas dalam ulasannya hari ini.

Dari dalam negeri, Pilarmas melaporkan bahwa Bank Indonesia (BI) mencatatkan surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Kuartal IV-2024 sebesar US$ 7,9 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus pada kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 5,9 miliar. 

“Kondisi ini semakin memperkuat ketahanan eksternal Indonesia di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung,” pungkasnya.