Taksi online asal Vietnam Xanh SM.
Transportasi dan Logistik

Saingi Bluebird, Xanh SM Vietnam Hadir di Indonesia

  • Jakarta kini memiliki moda transportasi umum baru, kini Bluebird, Grab hingga Gojek kedatangan calon pesaing. Perusahaan taksi online asal Vietnam Xanh SM, telah memperluas jangkauan bisnisnya ke pasar internasional dengan memasuki Indonesia.

Transportasi dan Logistik

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Persaingan dalam penyediaan moda transportasi umum, terutama taksi di Indonesia akan semakin ketat. Xanh SM,  perusahaan taksi online asal Vietnam telah memperluas jangkauan bisnisnya ke pasar internasional dengan memasuki Indonesia.

Dilansir dari xanhsm.com, Xanh SM menjadi satu-satunya armada taksi terbaru di Indonesia yang sepenuhnya (100%) menggunakan tenaga listrik. Mereka juga siap memberikan pelayanan bintang 5 dengan pengalaman perjalanan yang nyaman, bersih, tenang, dan bebas polusi.

Xanh SM juga berkomitmen untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik di Jakarta dan seluruh Indonesia. Sekaligus mendukung gerakan menuju revolusi hijau. Taksi online ini akan mulai beroperasi sepenuhnya setelah resmi diluncurkan pada 18 Desember 2024.

Xanh SM merupakan merek pertama layanan pemesanan mobil listrik di Vietnam. Kini, perusahaan tersebut mulai merambah pasar internasional dengan menghadirkan pengalaman berkendara yang berbeda dibandingkan layanan taksi standar Xanh SM.

Layanan Xanh SM seluruhnya beroperasi menggunakan mobil listrik VinFast. Ini adalah generasi taksi tanpa aroma bensin, kebisingan mesin, baik untuk kesehatan pelanggan dan ramah lingkungan.

Xanh SM memiliki visi mempercepat transisi global menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, dengan misi menghadirkan solusi mobilitas yang nyaman, eco-friendly, dan berkelanjutan.

Pada 6 Maret 2023, Pham Nhat Vuong, Pemimpin Vingroup, mengumumkan peluncuran Green and Smart Mobility (GSM), sebuah perusahaan yang berfokus pada penyewaan kendaraan ramah lingkungan dan berbasis teknologi cerdas. GSM menjadi pelopor global dalam pengembangan kendaraan listrik multi-platform.

GSM mengoperasikan dua layanan utama, yaitu pemesanan mobil listrik dan penyewaan mobil serta sepeda motor listrik, dengan investasi mencapai 20.000 mobil dan 60.000 sepeda motor.

“Kami menyediakan layanan perjalanan menggunakan kendaraan listrik dan juga menyewakan kendaraan kepada perusahaan transportasi untuk mendukung kebutuhan opsi transportasi yang lebih ramah lingkungan,” tulis Xanh SM di websitenya.

Selain memasarkan mobil listrik untuk pribadi, Vingroup melalui Xanh SM juga menyediakan layanan taksi listrik, yang mengandalkan armada VinFast VF e34 dengan warna hijau toska yang mencolok.

Menariknya, selama periode promosi dari 10 hingga 17 Desember 2024, mereka menawarkan layanan taksi gratis. Melaluo situs resminya, Xanh SM sedang mengadakan promo diskon 100% atau gratis.

“Mau coba naik taksi listrik yang aman, nyaman, bebas polusi, dan ngasih pelayanan bintang 5? Nikmati perjalanan GRATIS bareng Xanh SM karena ada DISKON 100% (maksimal Rp120K dengan 2 perjalanan/hari) untuk semua fitur layanan taksi Xanh SM,” katanya.

Pesaing Bluebird

Kehadiran Xanh SM di Indonesia diperkirakan akan menjadi pesaing bagi perusahaan taksi PT Blue Bird Tbk. (BIRD). Mengingat Blue Bird juga mengoperasikan armada taksi listrik BYD. Berdasarkan informasi dari situs resmi VinFast, mobil listrik VF e34 memiliki jarak tempuh hingga 277 kilometer (NEDC) dan dilengkapi dengan fitur fast charging DC yang hanya memerlukan waktu 27 menit untuk pengisian daya.

VinFast VF e34 diklaim dapat mencapai kecepatan 0 hingga 100 kilometer per jam dalam waktu 9 detik, dengan tenaga sebesar 110 kW. Dari segi dimensi, mobil ini memiliki panjang 4.300 mm, lebar 1.768 mm, dan tinggi 1.615 mm, serta ground clearance sebesar 180 mm. Kapasitas bagasi mobil listrik ini mencapai 290 liter.

Beberapa fitur keamanan dan kenyamanan lainnya mencakup airbag depan untuk pengemudi dan penumpang, sistem sinyal darurat, deteksi penumpang di bagian depan, serta layar infotainment 10 inci.

Di sisi lain, kehadiran taksi listrik Xanh SM menunjukkan Indonesia semakin tertinggal dibandingkan dengan Vietnam.

VinFast, produsen kendaraan listrik asal Vietnam, telah berhasil mengirimkan lebih dari 11.000 unit kendaraan listrik dari berbagai model kepada pelanggan pada Oktober 2024. Dengan pencapaian ini, total penjualan VinFast sepanjang tahun telah melebihi 51.000 unit, menjadikannya merek otomotif terlaris di Vietnam selama sepuluh bulan pertama tahun 2024.

Keberhasilan ini menegaskan posisi VinFast sebagai pemimpin pasar dan mencerminkan ambisi besar Vietnam dalam transisi menuju transportasi berkelanjutan, mendukung target nol emisi pada 2050. VinFast juga berencana untuk memasuki pasar otomotif Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Adapun, PT Solo Manufaktur Kreasi atau Esemka, tiba-tiba menghilang tanpa jejak, terutama saat Indonesia kedatangan merek-merek mobil dari China. Merek mobil buatan anak bangsa ini terakhir kali terlihat pada tahun lalu.

Esemka yang pertama kali muncul pada awal 2012, kembali tampil di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Februari 2023. Namun, itu menjadi penampilan terakhirnya, karena sejak saat itu Esemka tidak pernah lagi tampil ke publik.

Selain dari sisi produksi mobil, Indonesia juga sering dibandingkan dengan Vietnam dalam berbagai aspek. Contohnya, investasi Apple yang membangun pabrik di Vietnam, sementara di Indonesia, Apple hanya mendirikan Apple Developer Academy.

Sebenarnya, belum ada penjelasan rinci mengenai kapan pusat pengembangan AI di Vietnam akan mulai dibangun dan beroperasi. Namun, Nvidia telah memastikan dan mengesahkan rencana pembangunan tersebut. Nvidia akan melakukan berbagai riset, mulai dari AI generatif hingga pengembangan kendaraan otonom atau swakemudi.

Beberapa bulan lalu, kejadian serupa juga terjadi dengan Apple. Kunjungan Tim Cook ke Indonesia hanya menghasilkan janji pembangunan sebuah pusat pendidikan berupa Apple Developer Academy senilai Rp1,6 triliun.

Baru-baru ini, mereka juga kembali berjanji untuk membangun pabrik di Indonesia, namun hasil akhirnya masih belum jelas. Sementara, di Vietnam, Apple berencana untuk menginvestasikan hingga Rp256,79 triliun untuk memproduksi iPad, AirPods, dan Apple Watch.