Saingi SpaceX, China Berencana Luncurkan 13.000 Satelit
- China Aerospace Science and Technology Corporation sedang bersiap untuk menyebarkan satelit pertama guna membentuk megaconstellation yang akan memancarkan broadband ke Bumi.
Tekno
BEIJING-China Aerospace Science and Technology Corporation sedang bersiap untuk menyebarkan satelit pertama guna membentuk megaconstellation yang akan memancarkan broadband ke Bumi. Sebuah angkah untuk bersaing dengan Starlink SpaceX.
Program luar angkasa China sebelumnya mengungkapkan bahwa mereka bermaksud untuk memodifikasi tahap atas roket Long March 5B. yang akan digunakannya untuk menyebarkan ribuan satelit di orbit rendah Bumi atau low-Earth orbit (LEO).
SpaceNews melaporkan Februari lalu bahwa China telah menetapkan " satelit internet " sebagai proyek infrastruktur nasional. Mereka juga mendirikan Grup Jaringan Satelit China milik negara untuk mengawasi proyek konstelasinya yang disebut sebagia Guowang.
- Pemudik Mobil Diprediksi Dominan di Arus Lebaran 2023
- ADB Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melandai
- Bukan Elon Musk Atau Bernard Arnault, Inilah Manusia Terkaya Sepanjang Peradaban
Proyek ini akan memproduksi dan meluncurkan satelit untuk konstelasi komunikasi LEO yang menyediakan konektivitas internet di seluruh dunia. Industri luar angkasa komersial China akan memainkan peran penting dalam proyek tersebut, baik dalam pembuatan maupun peluncuran satelit.
Proyek Guowang akan menggantikan dua konstelasi komunikasi LEO sebelumnya yang lebih kecil yakni Hongyan dan Hongyun. Mereka dibuat oleh kontraktor ruang angkasa utama China, CASC, dan saudara raksasa pertahanannya CASIC.
Science Times melaporkan 3 April 2023, penyedia layanan peluncuran swasta telah mulai menyebut Guowang sebagai sumber pendapatan potensial. Mereka akan membantu menambah kapasitas peluncuran di luar CASC untuk membangun konstelasi.
Roket yang dimodifikasi sedang dikerjakan dan dijadwalkan diluncurkan pada paruh kedua tahun ini. Tujuannya adalah mengirim 13.000 satelit yang dapat memberi China alternatif bagi pesaing Baratnya, seperti SpaceX, OneWeb, dan Amazon.
Negara Asia ini dilaporkan telah meningkatkan produksi satelit kecilnya dan diperkirakan akan memproduksi ratusan satelit hanya dalam satu tahun.