Salah Satu Co-founder Instagram Sebut Aplikasi Itu Telah Kehilangan Jiwanya
- Instagram tampaknya juga telah berubah menjadi pasar bagi para influencer dan salah satu co-foundernya, Kevin Systrom, tidak senang akan hal itu.
Tekno
JAKARTA - Instagram adalah salah satu media sosial yang populer, termasuk bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya dijadikan sebagai platform untuk berbagi, Instagram juga sering dimanfaatkan untuk memasarkan produk.
Selain itu, Instagram tampaknya juga telah berubah menjadi pasar bagi para influencer dan salah satu co-foundernya, Kevin Systrom, tidak senang akan hal itu.
"Saya pikir kita telah kehilangan jiwa dari apa yang membuat Instagram menjadi Instagram," kata Systrom saat wawancara podcast dengan reporter teknologi Kara Swisher, seperti yang dikutip dari laman Insider pada 23 Maret 2023.
- Kartu Kredit Korporat UOB Solusi Bantu Dunia Usaha dengan Manajemen Pengeluaran yang Efisien
- Tips Menghemat Uang Saat Belanja Ketika Kebutuhan Makin Meningkat
- Nama Anak Aura Kasih Ternyata Terinspirasi Arctic Monkeys
Kevin Systrom mengatakan dia biasa membuka Instagram untuk melihat apa yang dilakukan teman dan keluarganya, tetapi sejak itu berubah menjadi alat bisnis karena content creator dan brand menggunakan platform tersebut untuk menghasilkan uang.
"Penyesalan terbesar saya, menurut saya, di Instagram adalah betapa komersialnya hal itu," katanya.
Masalahnya, katanya, adalah bahwa insentif Instagram adalah untuk lebih komersial, lebih banyak kreator, lebih banyak kesepakatan, lebih banyak dolar iklan, yang dapat memiliki konsekuensi sosial yang tidak diinginkan.
Hal ini telah membuat banyak orang lebih berfokus untuk menampilkan hidup luar biasa, melakukan hal-hal paling mewah, berpenampilan terbaik, dan mengenakan pakaian paling mewah.
Kondisi tersebut menciptakan dinamika yang "mengerikan", menurut Kevin Systrom di mana pengguna Instagram percaya bahwa apa yang mereka lihat di aplikasi adalah kehidupan nyata semua orang.
"Hidup ini sangat sulit, dan apa pun yang diposkan orang di Instagram adalah puncak gunung es," katanya. "Ini perlombaan ke bawah siapa yang bisa menjadi yang paling sempurna."
"Bagi saya, itu bukan Instagram yang kami mulai," tambah Systrom.
- Waspada Mental Anak Lemah, Kenali Ciri dan Penyebabnya
- Latih Anak Punya Mental Kuat Sejak Dini, Begini Caranya
- Frustasi di Tempat Kerja? Berikut 3 Cara Orang Ber-EQ Tinggi Menghadapinya
Ia juga menyebutkan bahwa aplikasi BeReal sebagai aplikasi alternatif di mana orang bisa menjadi diri mereka sendiri. Pemikiran Systrom di Instagram ini datang hampir lima tahun setelah dia meninggalkan perusahaan pada tahun 2018 sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan dengan CEO Facebook Mark Zuckerberg. Diketahui Kevin Systrom sekarang adalah salah satu pendiri Artifact , aplikasi berita bertenaga AI yang diluncurkan pada awal tahun.